Alasan Pattimura Melakukan Perlawanan

Diposting pada

Alasan Pattimura Melakukan Perlawanan: Pada kesempatan kali ini ppkn.co.id akan memberikan ulasan mengenai Alasan Pattimura Melakukan Perlawanan, yuk simak dibawah ini


Alasan Pattimura Melakukan Perlawanan


Pattimura dan Maluku melancarkan perlawanan bersama melawan Belanda, dengan alasan Belanda memonopoli perdagangan perkapalan, lada dan rempah-rempah lainnya.

Bahkan untuk menguasai harga Maluku, hal ini dinilai sangat merugikan Maluku. Rempah-rempah sehingga VOC bisa menghancurkan produk parfumnya demi keuntungan.

Perlawanan Kapitan Pattimura cukup merepotkan Belanda.Bahkan jenderal terbaik mereka pun harus dikirim untuk menghentikan perlawanan Malukus.

Usahanya yang gigih melawan penjajah juga Itu harus diapresiasi sebagai pahlawan nasional.

  • Darimana Patimula berasal?
  • Pahlawan dari wilayah mana?
  • Apa yang dilakukan Capitan untuk merebut gelar Pahlawan Nasional?

Hal-hal inilah yang harus ada di benak generasi penerus bangsa Indonesia, agar hikmah sejarah pahlawan nasional Indonesia senantiasa harum dan diketahui oleh anak keturunan bangsa.

Sebagai penerus negara, keuletan Capitan patut kita tiru. Dan gairah. Untuk mengusir Belanda, generasi penerus harus terus menumbuhkan jiwa nasionalis ini.

Alasan Pattimura Melakukan Perlawanan


Biografi Kapitan Pattimura

Nama asli Pattimura ada dua versi, yaitu nama asli Thomas Matulessy yang berasal dari buku sejarah terbitan pemerintah Orde Baru, bahkan dalam buku sejarah sekolah saat ini, nama Thomas Matulessy juga digunakan sebagai nama aslinya. Kapitan Pattimura.

Nama asli kedua Kapitan Pattimura adalah Ahmad Lussy atau disingkat Mat, berasal dari buku “Api History1” yang ditulis oleh sejarawan Ahmad Mansur Suryanagara.

Thomas Matulessy atau Matt Lacey (alias Matylessy aka Pattimura) lahir pada tanggal 8 Juni 1783 di Haria, Pulau Saparua, Provinsi Maluku, dan pada tanggal 16 Desember 1817. Wen meninggal pada usia 34 tahun. Dia adalah pahlawan nasional Indonesia di Maluku.

Kapitan Pattimura adalah keturunan bangsawan Nusa Ina atau daerah Seram sekarang, Ayahnya seorang bangsawan, cucu Raja Sahulau, bernama Antoni Matulessy.


Agama Kapitan Patimula

Hal ini bersumber dari sebuah buku sejarah tentang sejarah Pattimura yang diterbitkan pada masa pemerintahan Orde Baru.Buku tersebut tidak menjelaskan tentang keyakinan agamanya, tetapi menurut seorang bernama Ahmed Qorul Luo.

Fick (Ahmad Choirul Rofiq), seusai mendalami dan mendalami sejarah bangsa Indonesia, mengatakan jika ia dianggap beragama Kristen, alasannya dari nama Pattimura, yaitu Thomas Mattulessy, nama asli Thomas dan Eropa yang bersikukuh pada agama Kristen atau Kristen. Sinonim dari nama orang.

Dari penuturan di atas, Ahmad Mansur Suryanegara (Ahmad Mansur Suryanegara) mengedepankan antonim, ia menyangkal bahwa agamanya adalah Kristen dalam buku “Api History 1”.

Sebaliknya, ia meyakini bahwa  Kapitan Pattimura (Kapitan Pattimura) menerima Islam, karena nama Pattimura sudah dikenal masyarakat Ambon sejak jaman dulu, dan khusus untuk umat Islam atau yang menyebut Muslim.


Sejarah perjuangan di Kapitan Pattimura

Perjuangan di Kapitan Pattimura dimulai pada tahun 1816, ketika Inggris menyerahkan kekuasaannya di Maluku kepada Belanda.

Setelah berkuasa, Belanda memperdagangkan, memajaki, dan mengangkut Hongi. Ada monopoli politik.

Pada masa pemerintahan Maluku, Belanda mengabaikan London Treaty I atau Undang-Undang yang terdapat dalam Pasal 11.

Yang mencantumkan warga Inggris di Ambon yang diwajibkan untuk bernegosiasi dengan Gubernur terlebih dahulu mengenai pemindahan tentara Ambon.

Kemudian, perjanjian tersebut juga dengan jelas menetapkan bahwa jika istilah pemerintahan Inggris di Maluku berakhir, tentara atau tentara Ampang dapat dibebaskan dari tugas tersebut.

Atau dapat memilih apakah akan tetap di dunia militer yang sedang berkuasa saat itu, yaitu Belanda atau memilih untuk pergi. Dunia militer.

Namun menurut peraturan Inggris, Belanda malah mengabaikan peraturan tersebut.Pada masa pemerintahan Inggris, Belanda melakukan wajib militer terhadap tentara Ambon.

Kembalinya Belanda pada tahun 1817 mendapat tentangan keras dari masyarakat, hal ini disebabkan memburuknya hubungan politik, ekonomi dan sosial pada masa penjajahan selama kurang lebih dua abad.

Di bawah kepemimpinan Kapitan Pattimura (Kapitan Pattimura), antusiasme Maluku membangunkan angkatan bersenjata melawan Belanda, alasan dia diangkat menjadi pemimpin perlawanan Maluku karena dia pernah menjadi Ambon.

Seorang anggota tentara Inggris mengkhianati tentara Belanda, dan pengalamannya berperang membuatnya menjadi pemimpin melawan Maluku.

Pada tahun 1817 Maluku melancarkan perang melawan Belanda, banyak raja yang memimpin perlawanan, Partichs dan nahkoda ikut melawan Belanda di bawah pimpinan Kapitan Pattimura. Peringkat karena mereka dianggap bertarung.

Kapitan Pattimura (Kapitan Pattimura) bertugas sebagai panglima perang, merumuskan strategi perang dan memasuki medan perang secara langsung.

Bahkan jika ia dapat mengatur atau mengontrol raja dan suku Pattims untuk memimpin pemerintahan, memimpin rakyat, dan menyediakan makanan, Bangun benteng dan berikan pendidikan bagi rakyat. Maluku.

Kapitan Pattimura (Kapitan Pattimura) memiliki aura kewibawaan yang sangat tinggi, sehingga kepemimpinannya diakui oleh raja, tokoh adat dan Maluku.

Bahkan dapat mempersatukan kerajaan Ternate dan Tidore raja Bali. Jawa dan Sulawesi berperang bersama dan mengusir Belanda dari tanah air mereka.

Bahkan dalam menghadapi perlawanan yang dipimpin oleh Pattimura, Belanda mengirimkan utusan khusus yaitu Laksamana Buykes sebagai utusan khusus untuk menghentikan perlawanannya.

Pertempuran antara Maluku dan Belanda sangat sengit, ada perang di darat dan di laut. Dalam perang itu Kapitan Pattimura mengkoordinasikan pasukannya.

Mereka adalah Melch. Atau Kessoria, Ulupaha, Anthony Robert dan Philip Ramattahani yang dipimpin oleh Pattimura.

Malukus melakukan beberapa pertempuran besar dengan Belanda, seperti Jasila Hatavano di Ambon, Seram Selatan, Uuras, dan Jazira Hittu di pantai Weissier.

Pertempuran di Zaparua dan pertempuran untuk benteng Belanda Dursted di Zaparua mengakibatkan kerugian besar bagi Belanda. Baik dari segi material maupun kuantitas mengalami penurunan.


Kematian Kapitan Pattimura

Perang dengan Pattimura menyebabkan Belanda mengalami kerugian yang sangat besar hingga akhirnya Belanda menggunakan politik bersaing dengan Pattimura.

Politik konfrontasi, dan Belanda menghasut Raja Booi dari Saparua Maluku untuk menjual informasi tentang Capitan dan pasukannya kepada Belanda.

Pada tengah malam tanggal 11 November 1817, Kapitan Pattimura dan pasukannya tiba-tiba disergap oleh tentara Belanda ketika tengah malam sedang beristirahat di tempat persembunyian mereka di hutan Booi.

Mereka berteriak “menyerah” dan salah satu tentara Belanda menodongkan pistol ke tangannya. dada.

Pada saat kejadian, ternyata Raja Booi dikhianati dan meminta Kapitan menyerah. Kapitan Pattimura ditangkap di Benteng Victor pada 16 Desember 1817.

Dan dieksekusi, Maluku menyaksikan eksekusi Desa Patty. Di depan Fort Victoria.

Baca Juga :

Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id mengenai Alasan Pattimura Melakukan Perlawanan, semoga bisa bermanfaat.