Adat Istiadat

Diposting pada

Adat Istiadat : Pengertian, Jenis, Contoh,  Pada pembahasan kali ini ppkn.co.id akan memberikan ulasan mengenai Adat Istiadat, yuk simak dibawah ini ulasannya.

Adat Istiadat


Pengertian Adat Istiadat

Adat yaitu bermula dari bahasa Arab yang memiliki arti kebiasaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa adat yaitu bentuk perbuatan yang dilakukan secara berulang kemudian berakhir menjadi kebiasaan yang tetap, maka dari kebiasaan tersebutlah menjadi adat. Adat juga bisa disimpulkan sebagai kebiasaan-kebiasaan yang tumbuh dan terbentuk dari suatu masyarakat atau daerah yang dijunjung dan di patuhi oleh pendukungnya.

Sedangkan adat istiadat yaitu kebiasaan sosial yang sudah lama ada dalam masyarakat yang bermaksud untuk mengatur tata tertib. Ada pula adat istiadat yang terikat akan norma dan perbuatan di dalam masyarakat, sehingga jika malakukan suatu perbuatan, masyarakat akan memikirkan terlebih dahulu dampak akibatnya.

Baca juga : Upacara Adat di Indonesia


Jenis-Jenis Adat Istiadat

Terbagi menjadi empat jenis adat, yaitu diantaranya :

1. Adat yang Sebenarnya

Merupakan adat yang tidak akan hilang tergerus waktu. Misalkan hutan yang gundu adalah penyebab dari banjir, kejahatan selalu akan mendapatkan hukuman, kebaikan selalu menimbulkan kebahagiaan, dan lain sebagainya.


2. Adat yang Diadatkan.

Yaitu semua peraturan yang harus dipatuhi di masyarakat. Peraturan-peraturan tersebut berguna untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dalam hal ketertiban, perekonomian, dan sosial budaya.


3. Adat yang Teradat.

Merupakan peraturan yang terbentuk berdasarkan kesepakatan. Dalam hal ini setiap kelompok masyarakat mempunyai aturan yang berbeda dengan kelompok masyarakat lainnya.


4. Adat Istiadat.

Yaitu sebuah perbuatan yang menjadi kebiasaan didalam masyarakat. Misalkan jika ada acara pernikahan harus ada pesta, dan lainnya.

Baca juga : Garuda Pancasila : Pengertian, Urutan Lambang, Gambar


Contoh Adat Istiadat Di Indonesia

  • Contoh Adat Istiadat di Jawa

Di Jawa terdapat berbagai macam adat dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakatnya. Setiap daerah memiliki tradisi yang berbeda, jadi dibawah ini merupakan adat dann tradisi yang ada di Jawa.

  • Sekaten

Merupakan upacara yang dilaksanakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Setiap tahunnya Sekaten dilaksanakan di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta yang dihadiri oleh ribuan masyarakat Yogyakarta ataupun wisatawan.

Pada acara tersebut, Keraton akan mengadakan iring-iringan atau pawai gunungan hasil bumi masyarakat sekitar yang kemudian di arak oleh prajurit Keraton. Sampai sekarang ini sekaten masih dilaksanakan dan termasuk dalam kearifan lokal.


  • Pernikahan

Pernikahan adalah peristiwa yang sakral. Dibeberapa daerah Jawa sendiri terdapat tradisi saat acara pernikahan. Yaitu salah satunya pada malam sebelum akad biasanya pengantin akan melakukan siraman dan melakukan ritual yang bernama midodareni. Kemudian ada pula acara penyerahan seserahan oleh pengantin pria yang diberikan pada pihak pengantin wanita. Lalu setelah proses akad selesai, akan dilaksanakan tradisi bernama balang suruh atau lempar daun sirih, pinggih yang merupakan pertemuan anatara kedua mempelai, dhahar klimah yaitu saling menyuap dan juga sungkeman kepada orang tua.


  • Tedak Siten

Upacara tedak siten dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur saat seorang bayi sudah mulai bisa berjalan. Acaranya yang berjalan sama dengan selamatan. Namun, pada acara tersebut ada beberapa ritual yang harus dilaksanakan, seperti sang bayi dimasukkan pada kurungan ayam, lalu disana diletakkan beberapa barang seperti uang, alat tulis, mainan, alat lukis dan lain sebagainya. Selanjutnya kurungan akan diangkat dan bayi akan dibiarkan memilih benda yang telah disiapkan tadi.

Baca juga : Suku Bangsa di Indonesia


  • Contoh Adat Istiadat di Sumatera

Berbeda dengan adat Jawa, Sumatera memiliki adat serta tradisinya sendiri, yaitu antara lain :

  • Mangogkal Holi-Sumatera Utara

Masyarakat Sumatera Utara khususnya Batak sampai sekarang ini masih melaksanakan adat Mangongkal Holi. Tradisi tersebut merupakan sebuah upacara yang dilaksanakan dengan cara menggali kuburan seseorang yang sudah meninggal, lalu diambil tulang mayatnya dan dipindahkan pada kuburan baru.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, orang yang telah meninggal tidaklah benar-benar tiada. Mereka akan menuju ke satu proses yang lebih sempurna, yaitu alam yang lebih abadi. Para arwah orang yang meninggal pun bisa berkumpul dengan anggota keluarga lainnya yang sudah meninggal juga. Mangogkal Holi dilaksanakan secara turun temurun dengan disertai pembuatan Tugu Marga.


  • Ngobeng-Sumatera Selatan

Adalah tradisi menerima tamu yang dilestarikan oleh masyarakat Palembang. Ngobeng yaitu sebuah bentuk dari menghargai tamu dan cara untuk mempererat tali silaturahmi.
Tamu yang datang akan langsung diberi hidangan juga air untuk mencuci tangan. Pada tradisi Ngobeng juga akan disiapkan banyak menu jamuan seperti gulai kambing, opor, acar, tumisan, sambal dan lainnya.


  • Nganggung-Bangka Belitung

Tradisi Nganggung dilaksanakan untuk memperingati hari besar Islam yaitu Isra Miraj, Maulid Nabi maupun untuk menyambut tamu penting. Pada penyelenggaraannya, masyarakat harus membawa dulang yang berisi makanan ke masjid. Sebelum menyantap hidangan makanan, terlebih dahulu dilaksanakan doa yang dipimpin oleh tokoh agama.

Baca juga : Internalisasi Adalah


  • Contoh Adat Istiadat Kalimantan

Selain Jawa dan Sumatera, Kalimantan juga memiliki adat dan tradisi yang beragam, yaitu diantaranya :

  • Maccera Tasi

Macerra Tasi merupakan upacara yang diselenggarakan saat proses penyembelihan hewan kurban, seperti ayam, kambing ataupun kerbau. Pada tradisi ini, penyembelihan dilaksanakan di laut, lalu kemudian darahnya dibuang ke laut sebagai simbol pemberian darah untuk kehidupan laut. Tujuan dari upacara maccera tasi yaitu untuk mendapatkan hasil laut yang melimpah.


  • Aruh Baharin

Aruh Baharin merupakan upacara yang dilaksanakan oleh warga Dayak dan diselenggarakan atas dasar rasa syukur karena hasil panen yang melimpah. Pada tradisi tersebut, lima balian (tokoh adat) akan berlari-lari kecil mengelilingi tempat pemujaan sambil membaca mantra dan membunyikan gelang-gelang yang terbuat dari kuningan. Yang menarik dalam upacara Aruh Baharin adalah keterlibatan adanya roh leluhur di dalamnya. Para tokoh adat akan melaksanakan ritual khusus yang memiliki tujuan untuk memanggil roh leluhur agar hadir dan meriahkan acara Aruh Baharin. Akan ada sesaji juga yang disediakan untuk roh leluhur yang dipercaya datang.


  • Mandi Tian Mandaring

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk upaya memperingati 7 bulan kehamilan. Dalam tradisi Mandi Tian Mandaring akan dibuat pagar mayang, yaitu sebuah pagar yang terbuat dari batang tebu yang diikat. Kemudian di dalam pagar akan dilatakkan air mayang, air bunga, keramas asam kamal dan beberapa lainnya.

Baca juga : Wawasan Nusantara


  • Contoh Adat Istiadat Sulawesi

Sulawesi merupakan salah satu pulau di Indonesia yang masih banyak suku yang tinggal sampai sekarang ini. Maka dari itu banyak adat dan tradisi yang masih dilestarikan, yaitu diantaranya :

  • Mappalili

Merupakan upacara adat yang diselenggarakan saat mengawali musim tanam padi. Ritual pada upacara mappalili dipimpin oleh pendeta Bugis kuno yang disebut sebagai Bissu.
Bissu Puang Matoa akan berkumpul di rumah arajang, yaitu tempat penyimpanan bajak sawah pustaka. Dengan menggunakan kemeja bergaris dan sarung putih polos, Bissu Puang Matoa akan memulai untuk memimpin acara.


  • Ammateang

Ammateang adalah upacara kematian yang dilaksanakan oleh masyarakat Bugis. Tak beda jauh dengan upacara kematian umumnya, yaitu saat seseorang meninggal, mayatnya akan langsung dimandikan, dikafani dan kemudian dikubur dengan layak. Lalu di rumah duka akan dilaksanakan tahlilan dan khataman Al Qur’an sebagai kiriman doa bagi orang yang meninggal.


  • Adat Kehamilan

Pada umumnya masa kehamilan merupakan masa yang perlu mendapatkan perhatian khusus, termasuk bagi masyarakat Bugis. Ketika memasuki bulan keempat masa kehamilan, masyarakat Bugis menyebutnya dengan angngerang. Semua keluarga dari pihak istri maupun suami harus memenuhi keinginan calon ibu terutama keinginan yang berupa makanan.

Kemudian pada usia kehamilan 7 bulan, dilaksanakan anynyapu battang, yaitu kedua keluarga menyiapkan beragam macam makanan yang masing-masing memiliki arti atau simbol tertentu. Sang calon ibu dan ayah akan dimandikan, kemudian mengenakan pakaian adat dan bersanding seperti pengantin baru. Ketika itu, kedua calon orang tua tersebut dikelilingi oleh keluarga dan dibiarkan memilih makanan tertentu yang sudah disiapkan.

Baca juga : Pengertian Bela Negara Adalah


  • Contoh Adat Istiadat di Bali

Bali memiliki pesona unik yang memikat mata dunia. Selain keindahan alam yang tersaji, banyak sekali adat dan tradisi yang masih dilestarikan hingga saat ini, yaitu diantaranya :

  • Upacara Ngaben

Ngaben adalah upacara pembakaran mayat yang masih dilestarikan di Bali. Masyarakatnya yang mayoritas penganut agama Hindu mempercayai dengan membakar mayat, roh leluhur menjadi suci dan bisa beristirahat dengan tenang.

Untuk melaksanakan upacara ngaben, membutuhkan banyak biaya, karena akan melibatkan banyak orang dan panggung pembakaran yang tidak murah. Bagi masyarakat yang berekonomi rendah, biasanya akan menunggu dalam kurun waktu yang cukup lama supaya bisa melaksanakan ngaben secara bersama-sama, agar biaya yang dikeluarkan lebih sedikit karena ditanggung oleh beberapa keluarga sekaligus.


  • Omed-Omedan

Omed-Omedan merupakan tradisi yang diselenggarakan pasca perayaan hari raya nyepi oleh anak-anak muda yang berusia 18 sampai 30 tahun dan belum menikah. Mereka akan saling berhadapan lalu di siram air kemudian bertarung, setelah itu `mereka akan saling berciuman. Tradisi unik ini juga sudah berlangsung sejak puluhan tahun silam di Bali.


  • Melasti

Merupakan upacara yang sering diselenggarakan setiap tahunnya. Biasanya dilakukan tiga hari sebelum hari raya nyepi. Masyarakat Bali akan menyucikan diri dengan datang ke sumber-sumber mata air seperti mata air sakral, danau ataupun laut. Tokoh adat akan mencipratkan air pada masyarakat supaya kotoran dan keburukan hilang sehingga jiwanya kembali suci.

Baca juga : Pengertian NKRI Adalah


Contoh Adat Istiadat di Papua

Masyarakat Papua masih memegang nilai-nilai tradisional sehingga adat dan tradisi para leluhur masih terjaga hingga saat ini, yaitu diantaranya :

  • Tradisi Potong Jari

Tradisi potong jari dilakukan oleh masyarakat Papua khususnya oleh suku Dani. Hal tersebut merupakan gambaran kesedihan dan rasa duka apabila ada anggota keluarga ataupun saudara yang meninggal. Masyarakat sekitar juga mempercayainya sebagai usaha untuk mencegah terulangnya kemalangan yang menimpa keluarga itu.


  • Pesta Batu Bakar

Pesta bakar batu masih menjadi tradisi suku Dani, yaitu sebagai perayaan pada acara pernikahan, kelahiran ataupun kemenangan dari perang. Masyarakat setempat akan memasak berbagai jenis makanan, mulai dari umbi-umbian sampai babi yang kemudian dimakan bersama-sama. Proses dalam memasak tersebut menjadi unik karena bahan-bahannya dimasukkan di lubang yang berisi batu serta daun-daunan dan ranting. Kemudian bahan tersebut akan dibakar dengan cara tradisional yaitu dengan menyalakan api dengan menggosok batu sampai menghasilkan percikan api.


  • Tradisi Mumi

Masih dari suku Dani, masyarakatnya pun juga mempunyai kebiasaan mengawetkan mayat. Dalam tradisi ini mayat akan dijemur kemudian disimpan di dalam gua. Salah satu mumi yang paling tua berumur 300 tahun. Mumi tersebut berada di rumah dan terkadang dikeluarkan apabila ada wisatawan yang tertarik untuk melihatnya.

Baca juga : Pengertian Bhinneka Tunggal Ika Adalah


  • Contoh Adat Istiadat Dalam Keluarga

Terdapat juga adat didalam sebuah keluarga. Setiap keluarga memiliki adat istiadatnya masing-masing, namun umumnya adalah :

  1. Menaati aturan agama dalam keluarga.
  2. Menjaga nama baik orang tua dan keluarga.
  3. Mematuhi aturan sopan santun.
  4. Menggunakan dan merawat fasilitas keluarga dengan tertib.
  5. Setiap anggota keluarga melaksanakan hak dan kewajibannya.
  6. Melaksanakan pola hidup sederhana.
  7. Melaksanakan aturan yang disepakati keluarga.
  8. Mengikuti adat kebiasaan keluarga yang sudah dibina dengan baik.

Baca juga :

Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id mengenai Adat Istiadat, semoga bisa bermanfaat untuk anda.