Pengertian Disiplin Menurut Para Ahli

Diposting pada

Pengertian Disiplin Adalah

Pengertian Disiplin Menurut Para Ahli

Pengertian Disiplin Menurut Para Ahli – Dalam hal ini kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin “discipline” yang berarti “latihan atau pendidikan kesopanan dan kerokhanian serta pengembangan tabiat”. Disiplin muncul sebagai usaha untuk memperbaiki perilaku individu sehingga taat azas dan selalu patuh pada aturan atau norma yang berlaku.


Pada hakekatnya, disiplin adalah hal yang dapat dilatih. pelatihan disiplin diharapkan dapat menumbuhkan kendali diri, karakter atau keteraturan, dan efisiensi. Jadi secara singkat dapat disimpulkan bahwa disiplin berhubungan dengan pengendalian diri supaya dapat menbedakan mana hal yang benar dan mana hal yang salah sehingga dalam jangka panjang diharapkan bisa menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab.

"Disiplin" 9 Pengertian Menurut Para Ahli & ( Macam - Manfaat - Tujuan )


Pengertian Disiplin

Disiplin berasal dari bahasa latin Discere yang berarti belajar. Dari kata ini timbul kata Disciplina yang berarti pengajaran atau pelatihan. Dan sekarang kata disiplin mengalami perkembangan makna dalam beberapa pengertian. Pertama, disiplin diartikan sebagai kepatuhan terhadap peratuaran (hukum) atau tunduk pada pengawasan, dan pengendalian.


Kedua disiplin sebagai latihan yang bertujuan mengembangkan diri agar dapat berperilaku tertib. Sedangkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik dan mengevaluasi peserta didik, pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.


Sementara pegawai dunia pendidikan merupakan bagian dari tenaga kependidikan, yaitu anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dalam informasi tentang wawasan Wiyatamandala, kedisiplinan guru diartikan sebagai sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab.


Dari definisi diatas dapat disimpulkan. Kedisiplinan guru dan pegawai adalah sikap penuh kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak didiknya. Karena bagaimana pun seorang guru atau tenaga kependidikan (pegawai), merupakan cermin bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru dan tenaga kependidikan (pegawai) akan memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun pengertian disiplin beberapa para ahli memberikan definisi yang diantaranya yaitu:


Menurut Siswanto “2001”

Memandang bahwa disiplin ialah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.


Menurut Flippo “Dalam Atmodiwirjo, 2000”

Mengemukakan bahwa disiplin ialah setiap usaha mengkoordinasikan perilaku seseorang pada masa yang akan datang dengan mempergunakan hukum dan ganjaran. Definisi diatas memfokuskan pengertian disiplin sebagai usaha untuk menata perilaku seseorang agar terbiasa melaksanakan sesuatu sebagaimana mestinya yang dirangsang dengan hukuman dan ganjaran.


Menurut Atmosudirjo “Dalam Atmodiwirjo, 2000”

Mendefinisikan disiplin sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri erat hubungannya rasionalisme, sadar, tidak emosional. Pendapat ini mengilustrasikan bahwa disiplin sebagai suatu bentuk kepatuhan terhadap aturan melalui pengendalian diri yang dilakukan melalui pertimbangan yang rasional.


Menurut Depdiknas “2001”

Mendifinisikan disiplin atau tertib ialah suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu, menurut pandangan ini disiplin sebagai suatu sikap konsisten dalam melakukan sesuatu. Menurut pandangan ini disiplin sebagai sikap yang taat terhadap sesuatu aturan yang menjadi kesepakatan atau telah menjadi ketentuan.


Menurut Fathoni “2006”

Kedisiplinan dapat diartikan bila mana pegawai selalu datang dan pulang pada tepat waktu yang ditentukan oleh kepala menajer, pimpinan dari masing-masing instansi.


Menurut Hasibuan “2002”

Disiplin ialah suatu sikap menghormati dan menghargai suatu peraturan yang berlaku, baik secara tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak untuk menerima sanksi-sanksi apabila dia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.


Menurut James Drever “Dari sisi psikologis”

Disiplin ialah kemampuan mengendalikan perilaku yang berasal dari dalam diri seseorang sesuai dengan hal-hal yang telah diatur dari luar atau norma yang sudah ada. Dengan kata lain, disiplin dari segi psikologis merupakan perilaku seseorang yang muncul dan mampu menyesuaikan diri dengan aturan yang telah ditetapkan.


Menurut Pratt Fairshilf “Dari sisi sosiologi”

Disiplin terdiri dari dua bagian, yaitu disiplin dari dalam diri dan juga disiplin sosial. Keduanya saling berhubungan satu sama lain, sehingga seseorang yang mempunyai sikap disiplin merupakan orang-orang yang dapat mengarahkan perilaku dan perbuatannya berdasarkan patokan atau batasan tingkah laku tertentu yang diterima dalam kelompok atau lingkup sosial masing-masing. Pengaturan tingkah laku tersebut bisa diperoleh melalui jalur pendidikan dan pembelajaran.


Menurut John Macquarrie “Dari segi etika”

Disiplin ialah suatu kemauan dan perbuatan seseorang dalam mematuhi seluruh peraturan yang telah terangkai dengan tujuan tertentu.


Menurut R. F. OLIVIA 91956

Disiplin adalah merujuk pada autoriti, keadaan kelas yang teratur, program studi yang sitematik, serta cara penetapan peraturan atau hukuman.

Menurut ABDULLAH SANI BIN YAHAYA

Disiplin adalah hubungan tata tertib, tata susila, adab, akhlak, dan kesopanan.

Menurut KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA

Disiplin adalah tata tertib ( di sekolah, kemiliteran, dsb) atau ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan (tata tertib, dsb).


Menurut JIM ROHN

Disiplin adalah jembatan antara tujuan dan prestasi.


Menurut MIZAN ADILIAH

Disiplin merupakan latihan yang diberikan kepada murid supaya mereka bertindak sesuai dengan peraturan di rumah, sekolah, dan masyarakat.


Menurut TOTO ASMARA

Disiplin merupakan hasil belajar dan mencakup aspek kognitif, afektif, dan behavioral.


Menurut TIM PENULIS GRASINDO

Disiplin merupakan wujud nyata dari penghargaan kita pada diri sendiri dan orang lain.


Menurut ANDRIAS HAREFA

Disiplin adalah proses pelatihan pikiran dan karakter, yang meningkatkan kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan menumbuhkan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau nilai tertentu.


Menurut EUIS SUNARTI

Disiplin merupakan salah satu aspek perkembangan seorang individu yang berkaitan dengan cara untuk mengkoreksi atau memperbaiki dan mengajarkan anak tingkah laku baik tanpa merusak harga diri anak.


Menurut SUKONO

Disiplin adalah beraneka aturan yang menjadi petunjuk dan pegangan kehidupan beradab suatu masyarakat agar dapat melangsungkan keberadaannya dalam keadaan aman, tertib, serta terkendali berdasarkan hukum dalam semua aspek kehidupan.


Tujuan Disiplin

Gaustad (1992) mengemukakan bahwa kedisiplinan memiliki 2 (dua) tujuan, yaitu memberi kenyamanan pada para siswa dan staf (guru) serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar. Subari (1994) berpendapat bahwa kedisiplinan mempunyai tujuan untuk penurutan terhadap suatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk terciptanya peraturan itu.


Menurut Durkeim (1995), kedisiplinan mempunyai tujuan ganda yaitu mengembangkan suatu peraturan tertentu dalam tindak tanduk manusia dan memberinya suatu sasaran tertentu dan sekaligus membatasi cakrawalanya.Yahya (1992) berpendapat, tujuan kedisiplinan adalah perkembangan dari pengembangan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri tanpa pengaruh atau kendali dari luar.


Kedisiplinan adalah suatu latihan batin yang tercermin dalam tingkah laku yang bertujuan agar orang selalu patuh pada peraturan. Dengan adanya kedisiplinan diharapkan anak didik mendisiplinkan diri dalam mentaati peraturan sekolah sehingga proses belajar mengajar berjalan dengan lancar dan memudahkan pencapaian tujuan pendidikan.


Oleh karena itu, anak didik perlu dibimbing atau ditunjukkan mana perbuatan yang melanggar tata tertib dan mana perbuatan yang menunjang terlaksananya proses belajar mengajar dengan baik (Gordon, 1996). Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan kedisiplinan adalah memberi kenyamanan pada para siswa/anak didik dan staf (guru) serta menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar serta perkembangan dari pengembangan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri tanpa pengaruh atau kendali dari luar.


Macam – Macam Kedisiplinan


Disiplin dalam Menggunakan Waktu

Maksudnya bisa menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu dengan baik


Disiplin dalam Beribadah

Disiplin dalam Beribadah

Maksudnya ialah senantiasa beribadah dengan peraturan-peratuaran yang terdapat didalamnya. Kedisiplinan dalam beribadah amat dibutuhkan, Allah SWT senantiasa menganjurkan manusia untuk Disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.


Disiplin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kedisiplinan merupakan hal yang amat menentukan dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, sampai terjadi erosi disiplin maka pencapaian tujuan pendidikan akan terhambat, diantara faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah :

  1. Faktor tuntutan materi lebih banyak sehingga bagaimana pun jalannya, banyak ditempuh untuk menutupi tuntutan hidup
  2. Munculnya selera beberapa manusia yang ingin terlepas dari ikatan dan aturan serta ingin sebebas-bebasnya
  3. Pola dan sistem pendidikan yang sering berubah
  4. Motivasi belajar para peserta didik dan para pendidik menurun
  5. Longgarnya peraturan yang ada.

Pada dasarnya disiplin muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar dan mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya. Disiplin merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai, untuk itu guru memerlukan pemahaman tentang landasan Ilmu kependidikan akan keguruan sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.


Macam-macam bentuk disiplin selain seperti yang disebutkan diatas, disiplin juga terbagi menjadi:

  • Disiplin Diri Pribadi

Apabila dianalisi maka disiplin menganung beberapa unsur yaitu adanya sesuatu yang harus ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut. Disiplin diri merupakan kunci bagi kedisiplinan pada lingkungan yang lebih luas lagi. Contoh disiplin diri pribadi yaitu tidak pernah meninggalkan Ibadan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.


  • Disiplin Sosial

Pada hakekatnya disiplin sosial adalah Disiplin dari dalam kaitannya dengan masyarakat atau dalam hubunganya dengan. Contoh prilaku disiplin sosial adalah melaksanakan siskamling kerja bakti. Senantiasa menjaga nama baik masyarakat dan sebagaiannya.


  • Disiplin Nasional

Berdasarkan hasil perumusan lembaga pertahanan nasional, yang diuraikan dalam disiplin nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Disiplin nasional diartikan sebagai status mental bangsa yang tercemin dalam perbuatan berupa keputusan dan ketaatan. Baik secara sadar maupun melalui pembinaan terhadap norma-norma kehidupan yang berlaku.


Manfaat Disiplin

Adapun manfaat disiplin yang diantaranya yaitu:

  • Menumbuhkan kepekaan.
  • Menumbuhkan kepedulian.
  • Mengajarkan keteraturan.
  • Menumbuhkan ketenangan.
  • Menumbuhkan percaya diri.
  • Menumbuhkan kemandirian.
  • Menumbuhkan keakraban.
  • Membantu perkembangan otak.
  • Membantu anak yang “sulit”.
  • Menumbuhkan kepatuhan.

Tujuan Kedisiplinan

Setiap manusia memiliki tujuan tertentu dalam melaksanakan sikap dan perbuatannya, sedangkan tujuan dari disiplin menurut Ellen G White ialah:

  • Pemerintah atas diri.
  • Menaklukan kuasa kemauan.
  • Perbaiki kebiasaan-kebiasaan.
  • Hancurkan benteng syetan.
  • Menghormati kedua orang tua dan ilahi.
  • Dan penurutan atas dasar prinsip, buka paksaan.

3 Aspek Disiplin

  1. Sikap mental, yang merupakan sikap taat dan tertib. Hal ini sebagai hasil latihan dari pengendalian pikiran dan pengendalian watak.
  2. Pemahaman yang baik mengenai sistem atauran tingkah laku. Pemahaman tersebut menumbuhkan kesadaran untuk memahami disiplin sebagai suatu aturan yang membimbing tingkah laku.
  3. Sikap dan tingkah laku yang secara wajar menunjukkan kesungguhan hati untuk mentaati segala hal secara cermat.

Tahapan-Tahapan Disiplin

Tahapan-Tahapan Disiplin

Dalam menanamkan sikap disiplin ada beberapa tahapan, yaitu:

  • Pertama, seseorang yang disiplin hanya menghindari hukuman saja. Jika ada kesempatan untuk melanggar karena tidak ada yang mengawasi maka dirinya melanggar
  • Kedua, disiplin diwujudkan hanya untuk mendapatkan imbalan. Contoh: anak kecil bertindak disiplin agar ia mendapatkan pujian, atau seoarang pegawai kantor supaya ia naik pangkat.
  • Ketiga, disiplin dijalankan demi aturan itu sendiri. Aturan itu sendiri tidak ada syarat atau tujuan lain kecuali untuk menjadikan insan yang tahu aturan.

    Keempat, disiplin diterapkan kesadaran bahwa hidup harus bermasyarakat. Setiap orang perlu mengikuti peraturan tertentu. Kesadaran ini dilandasi keinsyafan bahwa kepentingan perorangan tidak sepenuhnya harus diutamakan. Disiplin pada tahap ini adalah orientasi sosial antar manusia.

  • Kelima, tahap yang paling tinggi, disiplin diwujudkan oleh dorongan kebutuhan dari dalam diri sendiri. Disiplin disini sudah mengalami proses penjiwaan yang sempurna. Kekangan dan pembatasan yang tadinya dipaksakan dari luar sudah berubah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari dirinya. Contohnya teladan dari orangtua, guru atau pemimpin masyarakat.

Macam-Macam Disiplin

  1. Disiplin pribadi adalah pengarahan diri ke setiap tujuan yang diinginkan melalui latihan dan peningkatan kemampuan. Disiplin pribadi merupakan perintah kerelaan untuk melakukan disiplin.
  2. Disiplin sosial adalah perwujudan dari adanya disiplin pribadi yang berkembang melalui kewajiban pribadi dalam individu. Hidup bermasyarakat adalah fitrah manusia. Dilihat dari latar belakang budaya manusia memiliki latar belakang yang berbeda.

    Oleh karena itu setiap menuasia memiliki watak dan tingkahlaku yang berbeda. Maka dari itu, menusia agar dapat menghargai manusia yang lainnya dengan cara disiplin mengikuti aturan masyarakat. Disiplin sosial berawal dari tingkat kemampuan dan kemauan mengendalikan diri dalam mengamalkan nilai, ketentuan, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah, masyarakat dan negara.


  3. Disiplin nasional adalah kemampuan dan kemauan mengendalikan diri untuk mematuhi sekua ketentuan yang telah ditentukan oleh negara. Negara adalah alat untuk memperjuangkan keinginan bersama. Oleh karena itu adanya masyarakat yang disiplin akan bisa mewujudkan keinginan negara.
  4. Disiplin ilmu, mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan sebagai ilmuwan. Jika seorang ilmuwan memiliki disiplin ilmu; maka ilmuwan tersebut memiliki kode etik (aturan) dan perilaku yang baik. Sebagai contoh: seorang ahli nuklir jika tidak memiliki disiplin ilmu maka keahlian yang dimilikinya digunakan untuk menghancurkan sebuah negara dan bukan untuk kepentingan umat manusia bersama. Seorang ilmuwan sejati tidak akan melakukan perbuatan yang bertolak belakang dari pengetahuannya.

  5. Disiplin tugas mematuhi semua ketentuan yang telah ditentukan oleh atasan atau kepala sekolah. Bentuk-bentuk ketaatan kepada atasan adalah sebagai berikut:
    1. Menengarkan dan memahami perintah dengan sebaik-baiknya. Memohon penjelasan sampai jelas kemudian melaksanakannya dengan baik.
  6. Melipatgandakan kesabaran saat melaksanakan perintah tersebut, ikhlas dan tidak mengurangi atau menambah sedikitpun.

  7. Melaksanakan dengan segera perintah tersebut, walaupun tidak sesuai dengan pendapat atau keinginannya. Saling memberi dan menerima nasihat.
  8. Meminta izin dalam setiap urusan dan memberikan masukan sebelum pemimpin mengambil keputusan.
    Dikutip dari Modul Pendidikan Anti Korupsi (KPK)

Mengapa kita perlu Disiplin ?

Disiplin diri akan terasa manfaatnya jika kita memiliki suatu impian dan cita – cita yang ingin dicapai. Kita harus mendisiplinkan ( melatih ) diri untuk mengerjakan hal – hal yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, di dunia ini dibuat peraturan – peraturan yang disertai hukuman yang setimpal. Hal ini tidak lain agar setiap manusia mau belajar hidup disiplin dan menaati aturan yang ada sehingga dunia tidak kacau balau dan seseorang tidak dapat berbuat sekehendak hatinya.


Mengapa disiplin itu sulit ?

Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita. Kebiasaan yang baik akan menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya, namun untuk membiasakan kebiasaan baik itu tidak mudah. Mengapa demikian ?

  • Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan – peraturan yang ada.
  • Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus dilakukan, bukan sebagai kesenangan. Pepatah mengatakan “ kita akan lebih mudah menerapkan disiplin diri jika kita mencintai apa yang kita kerjakan ”.
  • Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu lama.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kedisiplinan

Ada beberapa faktor yang memperngaruhi kedisiplinan.

  1. Pergaulan di Lingkungan
  2. Keluarga, dan
  3. Diri sendiri

Solusi Permasalahan dari Kedisiplinan

Seorang mahasiswa perlu memiliki sikap disiplin dengan melakukan latihan yang memperkuat dirinya sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan mempertinggi daya kendali diri. Sikap disiplin yang timbul dari kesadarannya sendiri akan dapat lebih memacu dan tahan lama, dibandingkan dengan sikap disiplin yang timbul karena adanya pengawasan dari orang lain. Seorang mahasiswa yang bertindak disiplin karena ada pengawasan ia akan bertindak semaunya dalam proses belajarnya apabila tidak ada pengawas.


Karena itu perlu ditegakkan di bangku perkuliahhan berupa koreksi dan sanksi. Apabila melanggar dapat dilakukan dua macam tindakan yaitu koreksi untuk memperbaiki kesalahan dan berupa sanksi. Keduanya harus dilaksanakan secara konsisten untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan pelanggaran terhadap norma dan kaidah yang telah disepakati bersama. Hal ini dilakukan mengingat orang cenderung berperilaku sesuka hati. Begitu pula di lingkungan keluarga.


Disiplin perlu diajarkan kepada anak sejak kecil oleh orang tuanya. Anak yang dididik disiplin, perlu mendapatkan perlakuan yang sesuai / sepatutnya bagi orang yang belajar. Apabila anak telah mengetahui kegunaan dari disiplin, maka mahasiswa sebagai. manifestasi dari tindakan disiplin akan timbul dari kesadarannya sendiri, bukan merupakan suatu keterpaksaan atau paksaan dari orang lain.


Sehingga mahasiswa tersebut akan berlaku tertib dan teratur dalam belajar baik di sekolah maupun di rumah. Dan akan menghasilkan suatu sistem aturan tata laku. Dimana mahasiswa selalu terikat kepada berbagai peraturan yang mengatur hubungan dengan lingkungan perkuliahhannya dan lingkungan keluarganya.


DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1993.Prosedur dan Strategi Penelitian Kependidikan. Bandung:
Angkasa. Anni, Catharina Tri,dkk. 2004. Psikologi Belajar. Semarang: UPT
Ariffin, Zainal.1991. Evaluasi Instruksional :Prinsip-Teknik Prosedur.
Bandung:Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.Jakarta: Rineka Cipta.Bahri, Syaiful Djamarah. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang

Demikianlah pembahasan dari PPKN.CO.ID mengenai  pengertian disiplin menurut para ahli, Semoga Bermanfaat terima kasih banyak atas kunjungannya.


Refrensi Teknologi : DISINI