Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli

Diposting pada

Pengertian Kepribadian

Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli

Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli – kali ini kami akan mengulas mengenai Kepribadian yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, teori, ciri, unsur, aspek dan jenis, nah agar lebih memahami dan di mengerti simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah pengaruh seseorang kepada orang lain (personality is your effect upon other people). Kepribadian dilihat dari pengaruhnya terhadap orang lain, orang yang berpengaruh atau besarnya pengaruh terhadap orang lain dipandang berpribadi, sedang yang kecil atau tidak ada pengaruhnya dipandang tidak berpribadi. Pengaruh seseorang terhadap orang lain sering kali dilatarbelakangi oleh kekuasaan atau kekuatan yang dimilikinya. Orang berpengaruh karena ilmunya, karena kedudukannya, jabatannya, popularitasnya, kecantikannya dsb.

Pengertian Kepribadian Menurut Para Ahli

Berikut ini terdapat beberapa pengertian kepribadian menurut para ahli, terdiri atas:


1. George Herbert Mead

Menurut George Herbert Mead kepribadian ialah tingkah laku pada manusia yang berkembang melalui perkembangan diri. Perkembangan kepribadian dalam diri seseorang telah berlangsung seumur hidup, menurutnya manusia akan berkembang dengan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyrakat.


2. Theodore M. Newcomb

Menurut Theodore M. Newcomb kepribadian ialah suatu kelompok sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang dari perilakunya. Hal ini berarti bahwa kepribadian itu bertujuan untuk menunjukkan kelompok dari tingkah-tingkah seorang indivindu untuk dapat berbuat, mengetahui, berfikir dan merasakan dengan secara khsusu jika ia berhubungan dengan orang lain atau juga pada saat ia menghadapi suatu masalah/keadaan.


3. Robert Sutherland

Menurut Robert Sutherland kepribadian ialah abstraksi indivindu dan kelakuannya sebagaimana halnya sama lingkungan masyarakat dan kebudayaan. Oleh karena itu kepribadian digambarkan sebagai hubungan saling mempengaruhi antara tiga aspek tersebut.

4. Roucek dan Warren

Menurut Roucek dan Warren kepribadian ialah sebagai kelompok factor-faktor psiologis, biologis dan sosiologis yang didasari dengan prilaku indivindu itu sendiri. Factor-faktor biologis tersebut meliputi keadaan fisik, watak, seksual, system saraf, proses pendewasaan indivindu yang bersangkutan dan juga kelainan-kelainan biologis lainnya.


5. M.A.W.Brower

Menurut M.A.W.Brower kepribadian ialah corak tingkah laku social indivindu yaitu meliputi keinginan, opini, dorongan dan kekuatan serat perilaku-perilaku seseorang.


6. Roucek dan Warren

Menurut Roucek dan Warren kepribadian ialah organisasi faktor-faktor sosiologis, psikologis dan biologis yang didasari oleh perilaku individu.


7. Yinger

Menurut Yinger kepribadian ialah keseluruhan tingkah laku dari seseorang dengan suatu system kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.


8. Theodore R Newcombe

Menurut Theodore R Newcombe kepribadian ialah organisasi sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap prilaku.


9. Koentjaraningrat

Menurut Koentjaraningrat kepribadian ialah beberapa ciri watak yang dipelihara seseorang secara lahir, konsisten dan konsukuen. Setiap manusia melakukan proses sosialisasi. Proses sosialisasi berlangsung selama manusia masih hidup didunia ini, kepribadian seseorang indivindu dapat terbentuk dalam bertingkah laku sehingga indivindu memiliki identitas khusus yang berbeda dengan orang lain.


10. Atkinson

Menurut Atkinson kepribadian ialah pola perilaku dan cara berfikir yang khas yang menentukan penyesuaian diri indivindu terhadap lingkungan, kepribadian mencakup kepribadian umum yang dapat diamati oleh orang lain dan kepribadian dari pikiran dan pengalaman yang jarang diungkapkan.


11. Carl Gustav Jung

Kepribadian adalah suatu Totalitas segala peristiwa psikis yang disadari ataupun yang tidak disadari.


12. Alport

Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.


13. Kurt Lewin

Kepribadian adalah totalitas reality psikologis yang berisikan semua fakta yang dapat mempengaruhi tingkah laku individu pada suatu saat.


14. Gordon Allport

Kepribadian sebagai “sesuatu” yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan.


15. Sigmund Freud

Kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri dari tiga sistem yaitu Id, Ego dan Superego.


16. Agus Sujanto dkk

kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik.


17. Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim

Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain.


18. Horton

Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya.


19. Schever dan Lamm

Kepribadian adalah sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri kas dan perilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atu baku, sehingga kalau di katakan pola sikap, maka sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi.


20. George Kelly

Kepribadian adalah sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidupnya.


21. Cuber

Kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang.


22. S. Hall dan Lindzey, dalam Sumadi Suryabarata

kepribadian adalah:

  1. Apabila rasa id-nya menguasai sebahagian besar energi psikis itu, maka pribadinya akan bertindak primitif, implusif dan agresif dan ia akan mengubar impuls-impuls primitifnya
  2. Apabila rasa ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka pribadinya bertindak dengan cara-cara yang realistik, logis, dan rasional
  3. Apabila rasa super ego-nya menguasai sebagian besar energi psikis itu, maka pribadinya akan bertindak pada hal-hal yang bersifat moralitas, mengejar hal-hal yang sempurna yang kadang-kadang irasional.

Teori Kepribadian

Teori (Perkembangan) Kepribadian berdasarkan pendapat para ahli, yaitu sebagai berikut:


  1. Sigmund Freud (Psikoanalisis Klasik) (1856 – 1939)

Struktur Kepribadian, Kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yakni sadar (Conscious), Pra sadar (Preconscious), dan tidak sadar /bawah sadar (Unconscious mind). Id, ego, superego. Id adalah berkaitan dengan prinsip kesenangan, ego berkaitan dengan prinsip kenyataan, sedangkan superego merupakan penjaga moral atau kata hati. Tahap perkembangan psikoseksual, yaitu oral, anal, phalik, laten, genital.


  1. Alfred Adler (Psikologi Individual) (1870 – 1937)

Struktur Kepribadian, Manusia adalah mahluk social dan makhluk individual.


Pokok-Pokok Teori Adler, Individualitas sebagai pokok persoalan, Pandangan Teleologis: Finalisme Semu, Dua Dorongan Pokok, yaitu dorongan kemasyarakatan, dorongan keakuan, Rasa Rendah Diri dan Kompensasi pendorong bagi segala perbaikan dalam kehidupan manusia, Gaya Hidup adalah prinsip yang dipakai landasan untuk memahami tingkah laku seseorang, Diri yang Kreatif adalah penggerak utama, pegangan filsafat, sebab pertama bagi semua tingkah laku.


  1. Karen Horney (1885-1952)

Teori Kepribadian, Dasar kepribadian terbentuk pada tahun-tahun pertama kehidupan anak. Faktor sosial (hubungan antara orang tua dan anak) sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian (bukan dorongan biologis). Horney menekankan faktor budaya dibanding faktor biologis dalam perkembangan manusia, terutama yang terkait dengan perbedaan gender.Anak-anak memulai hidupnya dengan basic anxiety, tapi hal itu dapat diatasi dengan pengasuhan yang memadai dari orang tua maupun orang lain.


  1. Harry Stack Sulivan

Faktor sosial (Proses akulturasi) menentukan perkembangan psikologis. Juga faktor-faktor fisiologis. Pengalaman-pengalaman terdiri dari :

  • Pengalaman prototasik,
  • Pengalaman parataksik,
  • Pengalaman sintaksik.

  1. Erich Fromm (1900-1980)

Manusia melarikan diri dari kebebasan, karena Manusia tidak dapat dipisahkan dari alam dan orang lain, Semakin bebas manusia semakin ia merasa kesepian, tidak berarti dan terasing, Manusia menemukan rasa aman jika bersatu & bekerjasama dengan orang lain.


Ada dua cara untuk memperoleh makna dari kebersamaan dalam kehidupan, yaitu: Mencapai kebebasan positif tanpa mengorbankan kebebasan dan integritas pribadi dan Memperoleh rasa aman dengan meninggalkan kebebasan. Tiga mekanisme pelarian yang terpenting yaitu : Authoritarianism terdiri dari masochistic dan sadistic, Destructiveness, dan Automation conformity. Kebutuhan Manusia, yaitu: Relatedness (berelasi/berhubungan), Rootedness (berikatan), Unity (bersatu), Identity (indetitas).


  1. Adolf Meyer

Teori psychobiology (atau alternatifnya, ergasiology, istilah yang diciptakan dari kata Yunani untuk bekerja dan melakukan), dimana Meyer melakukan pendekatan untuk pasien penyakit jiwa yang mencakup, meneliti dan mencatat semuanya,baik psikologis biologis, dan sosial yang relevan dengan faktor kasus – sehingga penekanannya pada pengumpulan sejarah kasus rinci untuk pasien, memberikan perhatian khusus terhadap latar belakang sosial dan lingkungan yang membesarkan pasien. Meyer percaya bahwa penyakit mental hasil dari disfungsi kepribadian, bukan patologi otak.


  1. Carl Gustav Jung (1875-1961)

Konsep-konsep Kepribadian Menurut Carl Gustav Jung ada tiga macam, yaitu Personality Function, Psyche adalah merupakan gabungan atau jumlah dari keseluruhan isi mental, emosional dan spiritual seseorang, dan Self adalah Kepribadian Total (total personality) baik Kesadaran maupun Bawah Sadar. Ia memandang manusia sangatlah unik karena mempunyai begitu banyak Kepribadian yang beragam antara individu satu dengan individu lainnya. Jung membedakan istilah antara Ambang Sadar (Subconscious) dan Bawah Sadar (Unconscious).


  1. Gordon W Allport (1897-1967)

Kepribadian adalah:”sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik individu yang menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya.”


Teori trait oleh Gordon W. Allport. Central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan oleh orang untuk mendeskripsikan individu. Unit dasar dari kepribadian adalah trait yang keberadaannya bersumber pada sistem saraf. Allport percaya bahwa trait menyatukan dan mengintegrasikan perilaku seseorang dengan mengakibatkan seseorang melakukan pendekatan yang serupa (baik tujuan ataupun rencananya) terhadap situasi-situasi yang berbeda. Walaupun demikian, dua orang yang memiliki trait yang sama tidak selalu menampilkan tindakan yang sama. Faktor genetik dan lingkungan sama-sama berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia.


  1. Kurt Lewin (1890- 1947)

Teori medan (life space) merupakan sekumpulan konsep dimana seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis yang dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret.


  1. Abraham H. Maslow (1908-1970)

Teori Kebutuhan Maslow:

  • Kebutuhan Fisiologis/Biologis,
  • Kebutuhan Keamanan,
  • Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan,
  • Kebutuhan Esteem,
  • Kebutuhan Aktualisasi Diri. Hirarki kebutuhan manusia, harus dipenuhi untuk mengembangkan potensi dalam diri manusia.

  1. Ivan Pavlov (1849-1936)

Teori pelaziman klasik adalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan. Dari contoh tersebut diterapkan strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar.


Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.


  1. John B Watson (1878-1958)

Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran.


  1. Burrhus Frederick Skinner (Psikologi Behaviorisme ) (1904-1990)

Struktur kepribadian, Tehnik mengontrol perilaku adalah sebagai berikut:

  • Pengekangan Fisik ( physical restraints )
  • Bantuan Fisik (physical aids)
  • Mengubah Kondisi Stimulus (changing the stimulus conditions)
  • Manipulasi Kondisi Emosional (manipulating emotional conditions)
  • Melakukan Respons-respons Lain (performing alternative responses)
  • Menguatkan Diri Secara Positif (positive self-reinforcement).
  • Menghukum Diri Sendiri (self punishment).

  1. Erik Erikson (1902-1994)

Teori Erik Erikson (Tahapan Pembangunan Psikososial) tentang delapan tahap perkembangan manusia adalah salah satu teori terbaik yang dikenal dalam psikologi. Sementara teori didasarkan pada tahapan Freud tentang perkembangan psikoseksual, Erikson memilih untuk fokus pada pentingnya hubungan sosial pada pengembangan kepribadian.


Teori ini juga melampaui masa kanak-kanak untuk melihat perkembangan di seluruh umur.


  1. Jean Piaget (1896 – 1980)

Teori Jean Piaget tentang perkembangan kognitif tetap salah satu yang paling sering dikutip dalam psikologi, meskipun menjadi subjek kritik yang cukup. Sementara banyak aspek teori tidak teruji oleh waktu, namun ide intinya tetap penting hari ini: anak-anak berpikir berbeda daripada orang dewasa.


  1. Lawrence Kohlberg

Lawrence Kohlberg mengembangkan teori pengembangan kepribadian yang berfokus pada pertumbuhan pemikiran moral. Bangunan pada proses dua-tahap yang diusulkan oleh Piaget, Kohlberg memperluas teori untuk meliputi enam tahapan yang berbeda. Sementara teori tersebut telah dikritik karena beberapa alasan yang berbeda, termasuk kemungkinan bahwa ia tidak mengakomodasi jenis kelamin yang berbeda dan budaya yang sama, teori Kohlberg tetap penting dalam pemahaman kita tentang pengembangan kepribadian.


  1. James W. Fowler (1940-sekarang)

James Fowler perkembangan konsep kepribadian religious/kepercayaan. Indiduating-reflexive faith adalah tahap yang dikemukakan Fawler, muncul pada masa remaja akhir yang merupakan masa yang penting dalam perkembangan identitas keagamaan. Untuk pertama kalinya dalam hidup mereka, individu memiliki tanggung jawab penuh atas keyakinan religius mereka.


Sebelumnya mereka mengandalkan semuanya pada keyakinan orang tuanya. Adapun tingkat perkembangan iman atau rohani yakni iman intuitif-projektif; iman mitis-literal; iman sintetik-konvensional; iman individuatif-reflektif; iman konjuktif; dan iman universal.Tahap-tahap iman tersebut menurut Fowler dipengaruhi oleh aspek kepercayaan. Di mana kepercayaan memiliki sifat ilmiah yang mengandung unsur empiris dalam diri manusia.


Ciri-Ciri Kepribadian 

Ciri-Ciri Kepribadian Umum – Ciri-ciri kepribadian merupakan karakteristik yang menggambarkan perilaku dan budi pekerti seseorang. Ciri-ciri kepribadian adalah sebagai berikut…

  • Ketekunan
  • Ambisi
  • Kelainan seksual
  • Timbulnya kecenderungan turunan

Ciri-Ciri Kepribadian Sehat 

  1. Mampu menilai diri sendiri secara realistik, mengenai kelebihan dan kekurangan baik secara fisik, pengetahuan, keterampilan dan sebagainya.
  2. Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik; dapat menilai keberhasilan yang dieroleh dan diraih secara rasionalm tidak menjadi sombong, angkuh, atau mengalami superiority compelx jika memperoleh prestasi yang tinggi atau kesuksesan.
  3. Kemandirian; mempunyai sifat yang mandiri dalam cara berfikir, dan bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dilingkungannya.
  4. Mampu menilai secara realistik; dapat menghadapi situasi dengan kondisi kehidupan yang dialaminya secara realistik dan mau menerima secara wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan sebagai sesuatu yang sempurna.
  5. Memiliki filsafat hidup; mengarahkan hidupnya dengan berdasarkana filsafat hidup berakar dari keyakinan agama yang dianutnya.
  6. Berorientasi keluar (ekstrovert); bersifat respek, empati terhadap orang lain, memiliki kepedulian terhadap situasi atau masalah-masalah yang terdapat dilingkungannya dan bersifat fleksibel dalam berfikir, menghargai dan menilai orang lain misalnya dirinya, merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain, tidak membiarkan dirinya dimanfaatkan untuk menjadi korban orang lain dan mengorbankan orang lain, karena kekecewaan dirinya.
  7. Berbahagia; situasi kehidupannya diwarnai dengan kebahagian, yang didukung faktor-faktor achiement (prestasi), acceptance (penerimaan), dan affection (kasih sayang).
  8. Penerimaan sosial; mau berpartisipasi aktif di kegiatan sosial dan mempunyai sikap bersahabat dalam berhubungan terhadap orang lain.
  9. Berorientasi tujuan; dapat memutuskan tujuan-tujuan dalam setiap aktivitas dan kehidupannya yang berdasarkan pertimbangna secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar, dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
  10. Mampu mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya, dapat menghadapi situasi frustasi, depresi, atau stress secara positif atau konstrutik, tidak desktruktif (merusak).
  11. Menerima tanggung jawab; dia memiliki keyakinan terhadap kemampuannya untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.

Ciri-Ciri Kepribadian Tak Sehat

  • Mudah marah (tersinggung)
  • Hiperaktif
  • Sulit tidur
  • Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
  • Pesimis dalam menghadapi kehidupan
  • Sering tertekan (stress atau depresi)
  • Menunjukkan kekhawatiran dan kecemasan
  • Bersikap kejam atua senang mengganggu orang lain yang usianya jauh lebih muda atau tdengan binatang
  • Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku menyimpang walaupun sudah diperingati atau dihukum
  • Senang mengkritik.mencemooh orang lain
  • Kurang bergairah (bermuram durja) di kehidupan yang dijalani
  • Kurang mempunyai kesadaran untuk mentaati ajaran agama
  • Sering mengalami pusing kepala (meskipun penyebabnya bukan faktor yang bersifat organis)

Unsur-Unsur Kepribadian

Berikut ini terdapat beberapa unsur-unsur kepribadian, terdiri atas:


  1. Pengetahuan 

Pengetahuan individu terisi dengan fantasi, pemahaman, dan konsep-konsep yang lahir dari pengamatan dan pengalaman mengenai bermacam-macam hal yang berbeda dari dalam lingkungan individu tersebut. Semua itu direkam dalam otak dan sedikit demi sedikit diungkapkan oleh individu dalam bentuk perilaku.


  1. Perasaan 

Perasaan adalah suatu keadaan kesadaran manusia dengan menghasilkan penilaian positif atau negatif terhadap suatu. Bentuk penilaian itu dipengaruhi oleh pengetahuannya. Sehingga perasaan selalu bersifat subjektif dengan adanya unsur penilaian sebelumnya, yang dapat jadi berbeda dengan penilaian orang lain. Perasaan mengisi penuh kesadaran manusia ditiap saat dalam hidupnya.


  1. Dorongan Naluri 

Dorongan naluri adalah kemauan yang suda menjadi naluri bagi setiap manusia. Sedikitnya terdapat tujuh macam dorongan naluri antara lain sebagai berikut…

  • Dorongan untuk mempertahankan hidup
  • Dorongan seksual
  • Dorongan untuk mencari makan
  • Dorongan untuk berbakti
  • Dorongan untuk bergaul dan juga berinteraksi antar sesama manusia
  • Dorongan dalam meniru setiap tingkah laku dari sesamanya
  • Dorongan akan keindahan bentuk, warna, suara, dan gerak

Aspek-Aspek Kepribadian 

Aspek-aspek peribadian – Menurut Abin Syamsuddin (2003) yang mengemukakan mengenai aspek-apek kerpibadian yaitu sebagai berikut…

  1. Karakter, adalah konsekuen tidaknya mematuhi etika perilaku konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat.
  2. Temperamen, adalah disposisi rekatif seorang, atau cepat lambatnya mengenai mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan  akan yang datang dari lingkungannya.
  3. Sikap, ialah sambutan terhadap objek yang sifatnya positif, negatif atau ambivalen.
  4. Stabilitas emosi, yaitu ukuran kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan lingkungannya, Misalnya mudah tidak tersinggung, marah, putus asah atau sedih.
  5. Responsibilitas (tanggung jawab), yaitu kesiapan untuk menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Misalnya mau menerima risiko yang wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang dihadapi.  
  6. Sosiabilitas , adalah disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Misalnya, sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.

Jenis-Jenis Kepribadian Manusia

Manusia memiliki beberapa macam atau jenis kepribadian antara lain sebagai berikut:


  • Introvert (Introversion) 

Introvert atau interoversion adalah kepribadian manusia yang mengutamakan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian introvert adalah cenderung menutup diri dari kehidupan luar yang lebih senang berada di kesunyian atua kondisi tenang, dari pada tempat yang banyak orang.


Ciri-Ciri Introvert 

  1. Pemikir
  2. Pendiam
  3. Senang menyendiri
  4. Pemalu
  5. Susah bergaul (kuper)
  6. Lebih senang bekerja sendirian
  7. Lebih suka berinteraksi secara langsung dengan 1 orang (1 on 1 interaction)
  8. Berpikir dulu baru berbicara/melakukan
  9. Senang berimajinasi
  10. Lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan
  11. Lebih senang mengamati dalam sebuah interaksi
  12. Jarang berbicara, tetapi suka mendengarkan orang bercerita
  13. Senang dengan kegiatan tenang misalnya membaca, memancing, bermain komputer dan bersantai.

  • Extrovert (Extraversion) 

Extrovert atau Extraversion adalah kepribadian manusia yang mengutamakan dunia luar manusia tersebut. Extrovert merupakan kebalikan dari introvert. Jadi manusia dengan sifat atau jenis kepribadian extrovert adalah kepribadian yang cenderung membuka diri dengan kehidupan luar yang lebih beraktivitas dan lebih sedikit berpikir serta orang yang senang berada di keramaian atau kondisi yang terdapat banyak orang, dari pada di tempat yang sunyi.


Ciri-Ciri Extrovert (Extraversion) 

  1. Aktif
  2. Senang bersama orang
  3. Percaya diri (kadang dapat berlebihan)
  4. Senang beraktivitas
  5. Lebih senang jika bekerja kelompok
  6. Gampang bergaul (supel)
  7. Lebih suka berinteraksi dengan banyak orang dibanding dengan sekaligus
  8. Lebih mudah mengungkapkan perasaan melalui kata-kata
  9. Berbicara/melakukan dulu baru berpikir
  10. Lebih senang berpartisipasi dalam sebuah interaksi
  11. Lebih senang untuk bercerita, dari pada mendengarkan orang yang bercerita
  12. Senang dengan kegiatan yang banyak orang seperti jalan-jalan, nongkrong, berpesta, dan pergi konser

  • Ambievert (Ambiversion) 

Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang dapat berubah-ubah dari introver menjadi extrovert atau sebaliknya. Ambiever merupakan kepribadian manusia dengan dua kepribadian yaitu introvert dan extrovert. Mempunyai kepribadian ambievert yang dapat dibilang baik karena manusia tersebut bersifat fleksibel untuk beraktivitas sebagai introvert mapun extrovert serta berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik. Ambievert sering terlihat moody, karena sifat yang sering berubah-ubah.


Demikianlah pembahasan dari PPKN.CO.ID mengenai pengertian kepribadian menurut para ahli,Semoga Bermanfaat, sekian dan terima kasih.

Refrensi Teknologi : KLIKDISINI