Unsur Intrinsik

Diposting pada

Unsur Intrinsik : Pada kesempatan kali ini ppkn.co.id akan memberikan ulasan mengenai Unsur Intrinsik, yuk simak dibawah ini:


Unsur Intrinsik


Unsur Instrinsik adalah unsur pembentuk drama. Dapat dikatakan bahwa Unsur-Unsur ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari drama. Bagian-bagian yang membentuk drama.

Dari perspektif Unsur-Unsur Instrinsik dan interpretasi dari semua Unsur-Unsur Instrinsik, Unsur-Unsur Instrinsik inilah yang digunakan untuk dapat menganalisis novel sehingga memudahkan dalam menganalisis novel.

Konsep unsur Instrinsik adalah unsur-unsur penyusun karya sastra yang dari situ dicerminkan struktur karya sastra, seperti unsur-unsur yang terkandung dalam unsur Instrinsik.

Pada dasarnya, ini terdiri dari Unsur-Unsur-Unsur-Unsur seperti apa adanya

  • Alur
  • Tema
  • Penokohan
  • Sudut Pandang
  • Latar
  • Amanat

Unsur Intrinsik


Jenis Unsur Instrinsik

Berikut adalah unsur inheren yang umum pada karya sastra (seperti novel atau cerpen), antara lain:

Tema

Inilah pokok pemikiran, konsep atau gagasan seorang penghasil karya sastra, yang nantinya akan ditampilkan dalam karya atau makalahnya.

Tentunya setiap penulis sastra pasti memiliki tema sebelum menulis karangannya agar alur ceritanya menarik dan jelas.

Alur

Artinya, alur cerita acara tersebut dari awal hingga akhir. Prosesnya terbagi dalam beberapa tahap, misalnya dari tahap pengantar yaitu munculnya konflik.

Yaitu puncak konflik, sampai tahap penyelesaian konflik. Aliran itu sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya:

  • Alur maju adalah plot yang mengurutkan peristiwa dalam cerita dari sekarang ke selanjutnya.
  • Plot terbelakang adalah plot yang menceritakan tentang peristiwa utama yang terjadi di masa lalu.
  • Aliran campuran, aliran mundur, adalah aliran yang menceritakan peristiwa masa lalu dan masa depan.

Penokohan

Begitulah cara penulis memberikan karakter atau kepribadian tokoh dalam cerita yang dibuatnya.

Melalui representasi dapat digariskan ciri fisik, kepribadian, tingkah laku, dan kehidupan sosial masing-masing tokoh dalam cerita.

Secara umum, penulis cerita menggunakan tiga metode untuk mengkarakterisasi karakter yang dihasilkannya, antara lain:

  • Secara analitis, penulis secara langsung menuturkan karakter tokoh yang ia perankan dalam cerita tersebut.
  • Dramatis, yakni pengarang secara tidak langsung menuturkan karakter tokoh tersebut, seperti melalui tindakan, tingkah lakunya, atau melalui dialog.
  • Pendekatan hybrid adalah kombinasi dari pendekatan analitis dan dramatis.

Adapun jenis-jenis tokoh atau aktor dalam cerita tersebut antara lain:

  • Protagonis adalah tokoh yang memainkan peran utama dalam cerita, atau tokoh yang menjadi pusat cerita dan selalu ada di setiap peristiwa.
  • Protagonis adalah karakter dengan karakter yang baik, kejujuran dan kesetiaan.
  • Musuh adalah karakter dengan peran jahat.
  • Peran tiga pihak, peran yang muncul selalu pada orang ketiga, atau disebut juga peran perantara.
  • Peran pendukung adalah peran yang membantu protagonis (seperti tema) dalam cerita.

Latar

Artinya, lingkungan sekitar tokoh-tokoh dalam cerita Ada beberapa setting, antara lain:

  • Setting waktu adalah waktu kejadian yang dialami oleh karakter tersebut, misalnya pagi, siang atau sore.
  • Setting lokasi adalah tempat terjadinya peristiwa, seperti di gedung, hutan atau kota.
  • Setting suasana adalah keadaan ketika suatu peristiwa terjadi, seperti kedamaian, kesepian, kegembiraan, kesedihan, ketegangan, dll.

Amanat

Artinya, Anda bisa menghadirkan berita tentang cerita yang dibuat oleh penulis kepada pembaca atau pendengar. Tugas dapat berupa pengetahuan atau hal-hal yang bermakna yang dapat dijadikan pelajaran dan saran.

Sudut pandang penulis

Artinya, kedudukan pengarang ketika mengemukakan cerita yang dia tulis, atau bisa juga dikatakan sudut pandang pengarang ketika menulis ceritanya.Sudut pandang tersebut terbagi menjadi beberapa jenis, seperti:

  • Perspektif orang pertama adalah pencipta cerita sebagai pemeran utama, misalnya pemeran utama menggunakan “aku”, “aku”, “kita” atau “kita” untuk menjelaskan.
  • Perspektif orang ketiga adalah penulis tidak terlibat dalam cerita, jadi dia tidak berada di luar cerita, misalnya aktor utama dijelaskan oleh dia, dia, mereka atau nama lain.

Contoh Unsur-Unsur Instrinsik

Tiga belas tahun yang lalu, seekor rubah berekor sembilan bernama Kyubi menyerang desa Konoha. Desa Konoha merupakan desa ninja yang berada di lokasi kebakaran, akibat amukan rubah berekor sembilan, terjadi kekacauan hebat dan banyak korban berjatuhan. Akhirnya seseorang bisa menghentikan kebrutalan Kyubi dan menyegelnya ke dalam tubuh bayi bernama Naruto.Orang yang berhasil menyegelnya disebut Yondaime Hokage atau Hokage generasi keempat bernama Naikaze Minato, yang merupakan ayah Naruto. Yondaime Hokage menyegel Kyubi sebagai putranya karena memiliki tujuan tertentu. Karena fitur kuat Kyubi, perlu pengorbanan dan Yondaime Hokage mengorbankan diri untuk menyegelnya.

Kemudian setelah 13 tahun, Naruto tumbuh menjadi remaja, selalu menimbulkan masalah di desa Konoha, ia melakukan ini karena ingin menarik perhatian penduduk desa. Para penduduk pergi karena mereka tahu bahwa seekor rubah berekor sembilan di tubuh Naruto menghancurkan desa tersebut. Meskipun penduduk desa Konoha berada jauh dari Naruto, dia tidak berkecil hati, dia selalu ceria, selalu bekerja keras, tidak pernah menyerah untuk mewujudkan mimpinya menjadi “Prajurit Naruto”, dan kemudian memulai perjalanan untuk mencapai tujuan ini. lanjut..

Dari cerita di atas, Anda dapat melihat contoh Unsur-Unsur dalam, seperti:

  • Tema: Naruto yang ingin menjadi Hokage (Hokage seperti pemimpin suatu negara).
  • Misi: Bersedia berkorban dan pantang menyerah untuk mencapai tujuan.
  • Plot: bercampur baik dan buruk, karena ceritanya menceritakan masa depan dan masa lalu bolak-balik.
  • Penokohan: Jiubi pemarah dan perusak. Yondaime Hokage bijaksana dan rela berkorban. Naruto aktif, ceria, dan pantang menyerah.
  • Latar: Lokasi di Desa Konoha
  • Sudut pandang: Perspektif orang ketiga.

Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa makna unsur Instrinsik terkandung dalam karya sastra, unsur yang dapat membentuk struktur karya sastra, dan jenis unsur Instrinsiknya, seperti:

  • Tema adalah gagasan utama penulis.
  • Penokohan adalah peran yang terlibat dalam setiap peristiwa dalam cerita.
  • Amanat adalah informasi yang didapat dari sebuah cerita, yang bisa berupa pengetahuan atau nasehat.
  • Latar adalah tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.
  • Arur adalah cara peristiwa terjadi dalam cerita, seperti cerita maju, mundur, atau bercampur.
  • Sudut pandang, yaitu cara pengarang menciptakan cerita, seperti secara langsung menggunakan pandangan tokoh-tokoh dalam cerita atau pandangannya sendiri.

Baca Juga:

Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id mengenai Unsur Intrinsik, semoga bisa bermanfaat.