Masyarakat Madani Adalah : Pengertian, Karakteristik, Sejarah, Contoh, Prinsip, Fungsi, Cara Mewujudkan, Proses Menuju, Penerapan di Indoneaia, Faktor Yang Mempengaruhi :
Pengertian Masyarakat Madani
Civil society atau dalam Bahasa Indonesianya sebagai masyarakat madani merupakan suatu masyarakat yang bermoral dalam membangun, menjalani dan memahami kehidupan. Masyarakat madani yaitu sebuah konsep yang berwayuh wajah ialah mempunyai banyak arti atau sering diartikan dengan paham yang beda-beda.
Petrus seorang ahli filsafat menjelaskan masyarakat sipil adalah sebagai masyarakat yang beradab untuk membangun, memimpin, dan kehidupan mamaknai. Kata madani berasal dari bahasa Inggris, yaitu madani atau beradab (berbudaya).
Karakteristik Masyarakat Madani
Dibawah ini adalah karakteristik masyarakat madani, yaitu :
- Menyatunya individu-individu dan kelompok-kelompok khusus kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan koalisi sosial.
- Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan mayoritas dalam masyarakat bisa dikurangi oleh kekuatan-kekuatan pilihan.
- Dilengkapinya program-program pembangunan yang mayoritas oleh negara dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
- Sebagai jembatan antara kepentingan-kepentingan individu dan negara karena keanggotaan organisasi-organisasi sukarelawan mampu memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
- Menumbuhkan kreatifitas yang awalnya terhambat oleh rezim-rezim otoriter.
- Meluasnya kesetiaan dan kepercayaan sehingga individu-individu sadar antar kaitan dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
- Terdapat kebebasan masyarakat melalui kegiatan organisasi-organisasi sosial dengan berbagai perspektif pandangan.
- Ber Tuhan, artinya yaitu masyarakat yang beragama, yang mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan sebagai dasar utama yang mengatur kehidupan sosial.
- Damai, yaitu berarti masing-masing kalangan masyarakat, menghormati dan menghargai pihak lain secara adil.
- Tolong menolong tanpa mengurusi urusan pribadi orang lain yang bisa mengurangi kebebasannya.
- Toleran, artinya yaitu tidak mengurusi hal pribadi pihak lain.
- Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.
- Berbudaya tinggi, artinya yaitu masyarakat tersebut mempunyai kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat manusia.
- Berakhlak mulia.
Baca juga : IUS SOLI dan IUS SANGIUNIS
Sejarah Masyarakat Madani
Jika dicari dasar sejarah masyarakat madani, maka bisa dilihat bahwa dalam masyarakat Yunani kuno masalah tersebut sudah mengemuka. Rahardjo (1997) menyebutkan bahwa istilah civil society telah ada sejak jaman sebelum masehi. Orang yang pertama kali yang mempopulerkan istilah civil society adalah Cicero (106-43 SM) seorang orator Yunani kuno.
Civil society menurut Cicero adalah suatu organisasi politik yang berbudaya seperti yang dicontohkan oleh masyakat kota yang mempunyai kode hukum sendiri. Mengarah pada konsep kewargaan dan budaya kota, maka sebuah kota tidak hanya dijadikan sebagai penduduk yang utama, namun juga sebagai pusat dari peradaban dan kebudayaan.
Sebutan masyarakat madani selain mengarah pada konsep kewargaan, juga mengara pada konsep negara atau kota Madinah yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun 622M. Masyarakat madani juga mengarah kepada konsep yang bernama tamadhun, yaitu masyarakat yang berakhlak yang dikenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al fadhilah yaitu Madinah sebagai Negara pusat yang digagaskan oleh filsuf Al Farabi pada abad pertengahan.
Gagasan dari Dr Ahmad Hatta, seorang peneliti pada Lembaga Pengembangan Pesantren dan Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah suatu dokumen penting yang menunjukkan dan memperlihatkan betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun pada masa itu, selain itu juga memberikan pembenaran mengenai kejelasan hukum dan konstitusi sebuah masyarakat.
Bahkan, menurut Hamidullah (First Written Constitutions in the World, Lahore, 1958), Piagam Madinah tersebut adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia. Konstitusi tersebut dengan mengagetkan sudah mengatur apa yang sekarang orang ricuhkan tentang hak-hak sipil, atau lebih dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum proklamasi Kemerdekaan Amerika (American Declaration of Independence, 1997), Revolusi Prancis (1789), dan proklamasi Universal PBB tentang HAM (1948) diungkapkan.
Baca juga : Pengertian Integrasi Nasional Adalah
Contoh Masyarakat Madani
- Organisasi sosial kemasyarakatan
- Asosiasi penerbitan.
- Yayasan penyelenggara sekolah swasta.
- Yayasan pembela hak-hak kaum perempuan.
- Komunitas penjuang hak-hak kaum difabel.
- Asosiasi perlindungan konsumen.
Prinsip Masyarakat Madani
-
Free Public Sphere (ruang publik yang bebas)
Yaitu masyarakat mempunyai akses penuh terhadap setiap kegiatan publik.
-
Demokratisasi
Yaitu proses untuk melaksanakan dasar-dasar demokrasi sehingga terwujudlah masyarakat yang demokratis.
-
Toleransi
Yaitu kemauan individu untuk menerima gagasan-gagasan politik dan sikap sosial yang berbeda-beda dalam masyarakat, sikap saling menghargai dan menghormati pendangan dan pendapat.
-
Pluralisme
Yaitu sikap yang menerima kenyataan bahwa mayarakat yang beragam disertai dengan sikap tulus, bahwa keragaman merupakan sebagai nilai positif dan merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
-
Keadilan Sosial.
Yaitu keseimbangan serta pembagian yang seimbang antara hak dan kewajiban, dan tanggung jawab pribadi kepada lingkungannya.
-
Partisipasi Sosial.
Yaitu keikutsertaan masyarakat yang benar-benar bersih tanpa paksaan, ataupun campur tangan penguasa atau pihak lain, sehingga masyarakat mempunyai kedewasaan dan kemandirian berpolitik yang bertanggungjawab.
-
Supremasi Hukum.
Yaitu usaha untuk memberikan pertanggung jawaban mengenai terciptanya keadilan.
Baca juga : Otonomi Daerah : Pengertian Otonomi Daerah
Fungsi Masyarakat Madani
Adapun fungsi dari masyarakat madani, yaitu diantaranya :
- Menghilangkan ketidakadilan dan kesanjungan dalam masyarakat.
- Melindungi kepentingan penduduk yang universal.
Cara Mewujudkan Masyarakat Madani
- Saling tolong menolong sesama masyarakat.
- Menjaga persatuan dan kesatuan antar masyarakat.
- Menjaga kerukunan dan tidak membuat keonaran.
- Menciptakan suatu lembaga, lapangan pekerjaan dan sebagainya.
- Belajar membuat inovasi supaya masyarakat lebih mengembangkan ide idenya.
Proses Menuju Masyarakat Madani
Proses terlahirnya masyarakat madani sangatlah bergantung pada dua unsur utama, yaitu pemerintah negara pada satu bagian dan masyarakat pada bagian yang lainnya. Dibutuhkan sebuah komitmen yang kuat di antara kedua unsur tersebut guna menciptakan masyarakat madani yang baik. Adapun persyaratan untuk menuju masyarakat madani, yaitu :
- Pemahaman yang Sama.
- Keyakinan dan Saling Percaya.
- Satu Hati dan Saling Tergantung.
- Kesamaan Pandangan tentang Tujuan dan Misi.
Baca juga : Bela Negara : Pengertian Bela Negara
Penerapan Masyarakat Madani di Indoneaia
Indonesia adalah negara yang kaya akan banyak hal, mulai dari budaya, agama, suku dan ras juga terkenal akan keramahannya. Indonesia sendiri berusaha untuk menerapkan model masyarakat yang ideal yaitu masyarakat madani untuk menciptakan masyarakat yang adil, terbuka, dan demokratif, dengan dasar utama ketaqwaan kepada Tuhan.
Banyak pihak yang menganggap jika negara Indonesia akan bisa untuk menerapkan model masyarakat madani tersebut. Namun usaha penerapan model masyarakat madani tidaklah semudah dalam anggapan, banyak aspek yang harus diperhatikan untuk mewujudkan sebuah kondisi masyarakat yang ideal. Selain itu juga, ada beberapa perdebatan yang mengiringi perjalanan negara Indonesia dalam menerapkan model masyarakat madani tersebut, yaitu diantaranya apakah masyarakat Indonesia sudah memiliki karakteristik masyarakat madani?
Masyarakat Indonesia sekarang ini bisa dikatakan sudah mempunyai kemampuan dalam berkreatifitas dan berinovasi. Selain itu juga, masyarakat Indonesia saat ini juga mempunyai berbagai macam sudut pandang dalam menyikapi permasalahan negara. Namun, masyarakat Indonesia sekarang ini cenderung lebih mementingkan kepentingan individu, serta ketidakmampuan masyarakat dalam menyeleksi masuknya budaya asing.
Saat ini, begitu sulit menemui suatu daerah yang seratus persen masyarakatnya terpenuhi kebutuhan dasarnya. Masih banyaknya fakta kemiskinan, orang-orang terbelakang, dan kriminalisasi, menunjukkan bahwa negara ini masih belum mampu dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakatnya. Selain itu negara masih kesulitan dalam menjalankan pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara baik, bersih, dan berkeadilan sosial juga menjadi sebuah pernyataan bahwa model masyarakat madani belum pantas untuk digunakan di Indonesia. Wacana mewujudkan masyarakat ideal, seperti halnya masyarakat madinah yang hidup pada masa Rasulullah SAW, hanyalah sebuah realitas imajinatif. Yaitu sebuah realitas yang hanya ada dalam bayangan atau angan-angan. Masih banyak hal yang perlu diperbaiki oleh negara ini dan juga masyarakatnya. Dengan demikian, terciptalah model masyarakat madani di Indonesia.
Baca juga : Ideologi Liberalisme
Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Madani
Faktor-faktor pendorong timbulnya masyarakat madani :
- Adanya pemimpin politik yang lebih menguasai masyarakatnya supaya patuh dan taat pada pemimpin.
- Masayarakat dijadikan sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan yang baik dibandingkan dengan pemerintah.
- Adanya upaya untuk membatasi ruang gerak dari masyarakat dalam kehidupan poitik. Keadaan tersebut sangat menyulitkan bagi masyarakat untuk mengeluarkan pendapat.
Baca juga :
- Lembaga Politik : Pengertian Lembaga Politik
- Perlindungan Anak : Pengertian Perlindungan Anak
- Pelanggaran HAM
- Tugas Presiden
- Mahkamah Agung
- Asas Kewarganegaraan
- Pemuda Pancasila
Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id semoga bisa bermanfaat untuk anda.