Tradisi Adalah : Pada kesempatan kali ini ppkn.co.id akan memberikan ulasan mengenai Tradisi Adalah, yuk simak dibawah ini:
Tradisi Adalah
Pengertian Tradisi
Tradisi adalah segala sesuatu yang telah berlalu dari masa lalu ke masa kini atau masa kini.
Tradisi dalam arti sempit adalah warisan sosial khusus yang hanya memenuhi syarat-syarat, yakni syarat-syarat kelangsungan hidup di masa kini, dan syarat-syarat tersebut masih berkaitan erat dengan kehidupan masa kini.
Dari perspektif objek material, tradisi adalah objek material yang menunjukkan dan mengingatkan kita akan keterkaitannya yang khusus dengan kehidupan lampau.
Contoh tradisi; kuil, reruntuhan kuno, kereta emas, dan banyak artefak lainnya jelas termasuk dalam pengertian Tradisi.
Fungsi Tradisi
Fungsi Tradisi meliputi:
Penyedia fragmen sejarah
Tradisi adalah penyedia fragmen warisan sejarah. Tradisi bukan hanya ide, tetapi juga wujud material, manusia dapat menggunakannya dalam berbagai tindakan hari ini dan membangun masa depan berdasarkan pengalaman masa lalu. Misalnya tradisi heroik, dll.
Pemberi yang mempertimbangkan legitimasi dari perspektif kehidupan
Tradisi adalah memberikan legitimasi bagi kepercayaan dari perspektif kehidupan atau peraturan dan sistem saat ini.
Untuk menahan anggotanya, semua ini perlu dibuktikan. Misalnya, otoritas hukum raja yang didasarkan pada tradisi semua dinasti sebelumnya.
Penyedia simbol dalam identitas kolektif
Tradisi dapat digunakan sebagai simbol status kolektif yang sangat meyakinkan, dan dapat meningkatkan loyalitas kepada suatu negara atau komunitas.
Misalnya, tradisi nasional mengenai bendera nasional, lagu, mitos, tanda, etiket umum, dll.
Tempat pelarian
Tradisi juga bisa menghilangkan ketidakpuasan, keluhan atau kekecewaan terhadap kehidupan modern. Tradisi bisa memberikan kesan masa lalu yang lebih baik dan lebih bahagia.
Macam – macam dan contoh Tradisi
Berikut contoh dan tradisi yang kami ketahui dari berbagai daerah di Indonesia:
Ritual tiwah
Upacara tiwah merupakan tradisi di Kalimantan Tengah, khususnya bagi masyarakat yang sudah lama meninggal dunia.
Ritual tiwah Tradisi dilakukan oleh suku Dayak untuk mengangkut tulang orang mati ke rumah, yang disebut pemolesan.
Tujuan dari upacara ini adalah untuk membuat perjalanan Roh Kudus ke surga menjadi rapi dan rapi, dan untuk melepaskan semua kesialan yang tersisa untuk keluarga.
BaliMau
Balimau dilakukan oleh masyarakat Sumatera Barat, bertepatan dengan datangnya Ramadhan. Balimau berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya mandi dan keramas.
Tradisi Bali dianggap sebagai upaya menyucikan atau menyucikan diri sebelum memasuki Ramadhan.
Pulau Balimau dilakukan secara berkelompok di sungai, danau atau telaga, dan siapa saja, tua, muda, laki-laki dan perempuan bisa mengikuti.
Tabuik
Tabuik dalam bahasa Arab berarti pawai. Tradisi tabu tersebut dipraktikkan oleh masyarakat Sumatera Barat di pesisir barat.
Tradisi ini dipraktikkan setiap hari pada hari kesepuluh Amuraram. Tradisi tabu menggambarkan kesedihan yang mendalam dan penghormatan terhadap cucu Nabi Muhammad Pariaman.
Dugderan
Masyarakat Semarang melakukan tradisi dugderan di pasar malam. Pedagang akan menjual berbagai barang seperti mainan, pakaian, dan aktivitas hiburan seperti komidi putar.
Dugderan berasal dari kata dug yang artinya bunyi drum, dan der adalah bunyi meriam.
Bunyi kendang dan meriam di masa lampau digunakan untuk menandakan masuknya bulan suci Ramadhan yang berlangsung seminggu yang lalu dan berakhir sehari sebelum hari pertama Ramadhan.
Meugang
Tradisi Meugang merupakan tradisi masyarakat Aceh menyembelih kerbau, dan dagingnya bisa dimakan sebelum berpuasa.
Kerbau biasanya dibeli melalui usaha patungan. Selain itu, tradisi Mugang juga sering dilakukan pada hari raya Idul Adha.
Makan kue Apem
Tradisi makan kue Apem ini digunakan saat datangnya bulan puasa Ramadhan yang dilaksanakan oleh masyarakat Surabaya.
Dalam tradisi ini, Apem Cake dianggap sebagai kata dari bahasa Arab yaitu afwan yang artinya maaf.
Dengan memakan kue Apem secara simbolis diartikan sebagai bentuk permintaan maaf kepada keluarga, kerabat, teman, dll.
Setelah makan kue Apem, orang-orang akan berkumpul dan saling menyapa serta meminta maaf. Kemudian lanjutkan pengajian atau acara Taliland.
Alasan perubahan tradisi
Dalam hal ini penyebabnya adalah banyaknya tradisi dan konflik antara tradisi dan tradisi. Konflik ini dapat terjadi antara tradisi komunitas, antar budaya yang berbeda, atau dalam masyarakat tertentu.
Perubahan kuantitatif Tradisi dapat dilihat dari jumlah pemeluk atau pendukungnya.
Itu dapat menarik orang untuk mengikuti tradisi tertentu, yang pada gilirannya mempengaruhi semua orang di suatu negara, dan bahkan mempengaruhi dunia.
Perubahan tradisi secara kualitatif adalah meningkatkan tradisi, konsep, simbol, dan nilai tertentu sampai batas tertentu, sambil membuang tradisi tertentu.
Baca Juga:
- √ Nilai Sosial : Pengertian, Fungsi, Macam, Sumber dan Contoh
- Nilai Nilai Dasar Pancasila
- Contoh Literasi
- 1 Kg Berapa Gram
- Demokrasi Pancasila
Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id mengenai Tradisi Adalah, semoga bisa bermanfaat.