Nilai Sosial – Pada pembahasan kali ini admin akan membahas mengenai Nilai sosial yang mana dalam hal ini mengulas tentang : Pengertian, Fungsi, Macam, Ciri, Peran, Klasifikasi, pengertian nilai sosial menurut axelrod dan Contoh, untuk itu mari kita bahas bersama-sama.
Pengertian Nilai Sosial
Nilai Sosial adalah nilai yang dianut oleh masyarakat, seperti apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat.
Menentukan apakah sesuatu itu baik atau buruk, pantas atau tidak, harus terlebih dahulu melalui proses penimbangan. Ini sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu wajar bahwa ada perbedaan nilai antara masyarakat.
Pengertian Nilai Sosial Menurut Para Ahli
Berikut dibawah ini pengertian menurut para ahli :
- Robert M. Z. Lawang
Nilai sosial adalah gambaran dari apa yang diinginkan, apa yang sesuai, yang dapat mempengaruhi perilaku orang yang memiliki nilai-nilai tersebut. - Kimball Young
Nilai sosial adalah asumsi abstrak tentang sesuatu yang baik dan benar dan dianggap penting dalam masyarakat. - Pepper
Nilai sosial adalah semua tentang berbagai hal baik atau buruk yang terjadi di masyarakat. - W. Green
Nilai sosial adalah kesadaran yang berlangsung secara efektif dan disertai dengan emosi terhadap ide, objek atau individu. - Claudia Wood
Nilai sosial adalah pedoman atau petunjuk yang sudah berlaku sejak lam, yang mengarahkan perilaku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Baca juga : Struktur Organisasi PBB
Fungsi Nilasi Sosial
Berikut dibawah ini merupakan fungsi dari nilai social :
- Mampu berkontribusi pada seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dalam suatu kelompok
- Sebagai alat solidaritas yang terdapat di antara kalangan kelompok masyarakat
- Sebagai penentu untuk memenuhi peran sosial manusia
- Mampu mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan berperilaku
- Sebagai alat pemantauan atau bisa juga dianggap sebagai pengendali perilaku manusia
Ciri Ciri Nilai Sosial
Berikut dibawah ini ciri cirinya, yaitu :
Nilai-nilai yang dihasilkan oleh interaksi sosial
Ciri pertama terkait dengan awal pembentukannya, yaitu proses panjang interaksi sosial dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya. Pengertian interaksi sosial adalah hubungan antara individu dengan individu lain untuk saling mempengaruhi.
Proses Belajar
Karakteristik nilai-nilai yang ada di masyarakat sebenarnya adalah hasil dari upaya pembelajaran yang dilakukan antara masyarakat. Pembelajaran ini sendiri dihasilkan dari proses sosialisasi, baik di dalam keluarga maupun di masyarakat.
Beranekaragam
Karakteristik nilai sosial selanjutnya adalah keanekaragaman setiap masyarakat. Keragaman ini dihasilkan dari banyak lembaga sosial dan budaya. Sebagai contoh, nilai-nilai sosial yang disampaikan oleh masyarakat Jawa berbeda dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh masyarakat Lampung. Baca juga : Fungsi Daftar Pustaka
Sumber Nilai Sosial
Berikut dibawah ini beberapa sumbernya, yaitu :
Nilai-nilai yang bersumber dari Tuhan
Seseorang dapat mengetahui sumber nilai ini melalui ajaran agama yang ditulis dalam tulisan kitab suci. Ada nilai-nilai yang bisa dijadikan pedoman atau petunjuk dalam bersikap atau berperilaku dengan orang lain dalam ajaran agama.
Contoh : nilai cinta dan kasih sayang, ketaatan atau kepatuhan, jujur, hidup sederhana, dll. Nilai yang bersumber dari Tuhan ini dikenal sebagai nilai theonom.
Nilai-nilai yang bersumber dari Masyarakat
Masyarakat setuju mengenai isu-isu yang dianggap benar dan mulia, dan dijadikan sebagai panduan untuk berperilaku dikehidupan kita sehari hari.
Contoh : sopan santun kepada semua orang baik tua dan muda. Nilai-nilai yang berasal dari kesepakatan banyak orang disebut nilai-nilai heteronom.
Nilai yang bersumber dari Individu
Intinya, masing-masing individu memang memiliki suatu hal yang baik, penting dan mulia. Contohnya, giat bekerja. Seseorang berpikir bahwa kerja keras itu penting untuk kesuksesan.
Macam-Macam Nilai Sosial
Berikut dibawah ini beberapa macam-macamnya, yaitu :
Nilai Material
Nilai material adalah nilai yang berguna untuk tubuh manusia atau benda berwujud yang digunakan untuk kebutuhan fisik manusia.
Nilai Vital
Nilai vital adalah nilai yang berguna untuk kegiatan atau aktivitas dalam hidupnya.
Nilai Rohani
Nilai Rohani adalah nilai yang berguna dalam memenuhi kebutuhan rohani “spiritual” dari manusia yang bersifat unversal. Nilai rohani dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain sebagai berikut.
- Nilai-nilai kebenaran dan nilai-nilai empiris adalah nilai-nilai yang berasal dari proses pemikiran secara teratur yang menggunakan akal manusia (logika, rasio) dan diikuti oleh fakta-fakta yang telah terjadi.
- Nilai keindahan adalah nilai yang terkait dengan mengekspresikan perasaan atau isi jiwa seseorang tentang kecantikan. Nilai keindahan juga disebut nilai estetika
- Nilai moral mengacu pada semua perilaku terpuji dan tercela atau nilai sosial kebaikan dan kejahatan. Nilai-nilai moral juga disebut nilai etika.
- Nilai religius adalah nilai ketuhanan yang mengandung keyakinan / kepercayaan manusia pada Tuhan Yang Maha Esa. Baca juga : Nilai-Nilai Pancasila Sesuai Dengan Perkembangan Zaman
Contoh Nilai Sosial
Berikut dibawah ini lima 5 contoh, yaitu :
-
Masyarakat
Contoh konkret yang tercermin dalam masyarakat, misalnya nilai yang telah mendarah daging di setiap masyarakat, yaitu rasa ingin membantu. Ketika teman, tetangga atau kerabat berada dalam kesulitan, apa pun situasi kita, pasti ada keinginan untuk membantu orang dalam kesulitan. -
Agama
Contoh berikutnya, adalah Agama, misalnya jika ada orang yang malas beribadah akan menjadi bahan gosip, sebaliknya jika seseorang rajin beribadah dengan menyumbangkan kekayaannya hanya demi kepentingan ibadah, akan dinilai sebagai seseorang yang pantas ditiru.
Selain kepatuhan seorang ahli agama, ia akan merasa berdosa ketika sewaktu-waktu, sengaja atau tidak, ia melanggar atau mematuhi salah satu ajaran agamanya. -
Sosial
Contoh lain dalam masyarakat di bidang sosial, misalnya, tidak menyalip antrian, tetapi menghargai dari antrian adalah aturan yang harus diikuti serta sebagai tolak ukur. ketertiban di lingkungan sosialnya.
Selain itu, ada juga cara mengembangkan rasa cinta untuk orang lain yang tidak dibatasi oleh biologis sebagai manusia, tetapi kita juga harus bisa mencintai orang lain. Baca juga : Penerapan Pancasila dari Masa Ke Masa -
Keluarga
Fungsi keluarga dalam contoh ini ialah direalisasikan atau disosialisasikan kepada individu sejak lahir di dunia. Misalnya, orang tua mendidik atau mengajarkan anak-anak mereka nilai etika dalam makan, makan dengan tangan kanan atau sendok dan garpu. -
Ekonomi
Kasus nilai sosial di bidang ekonomi dapat diambil sebagai contoh hal yang sederhana, yaitu aktivitas jual beli antara pembeli dan penjual. Dalam kegiatan ini, nilai kejujuran penjual sangat diperlukan, karena di masyarakat, nilai kejujuran telah diakui sebagai milik masing-masing anggota dalam kegiatan sosialnya.
Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id yang berjudul Nilai Sosial semoga dengan adanya artikel ini bisa bermanfaat dan bisa lebih menambah wawasan anda.