Pesawat Sederhana IPA
Hai bertemu lagi
Bagaimana kabar kalian, semoga kalian dalam kondisi terbaik.
Kesempatan kali ini kita akan membahas tentang pesawat sederhana
Bukan pesawat yang bisa terbang lo ya
Oke langsung saja kita mulai pembahasannya.
Pengertian Pesawat Sederhana
Pesawat sederhana adalah suatu alat bantu yang dapat membantu dan memudahkan pekerjaan manusia.
Pesawat sederhana dapat dibedakan menjadi beberapa macam antaralain, tuas/pengungkit, katrol, roda, dan bidang miring.
Keuntungan menggunakan pesawat sederhana ialah keuntungan mekanik. Perbandingan gaya beban dan gaya kuasa yang dapat mempermudah kerja manusia.
Lebih jelasnya tetap simak artikel ini. Mari kita bahas satu persatu pesawat sederhana ini.
Jenis Pesawat Sederhana
1. Tuas / Pengungkit
Tuas/pengungkit ini memiliki fungsi untuk mengungkit, mencabut ataupun mengangkat suatu beban yang berat.
Dengan penggunaan pengungkit yang benar maka benda yang berat tersebut akan terasa lebih ringan.
T = titik poros atau tumpu
A = titik kuasa
B = titik beban
F = gaya kuasa (N)
W = lengan kuasa (N)
Tuas memiliki beberapa jenis dilihat dari titik poros yang digunakan :
a. Tuas Jenis Pertama
Tuas jenis ini adalah tuas yang titik tumpunya berada di tengah atau diantaratitik beban dan tituk kuasa.
Contoh : pemotong kuku, gunting, jepitanjemuran, tang, jungkat jungkit dan lainnya
b. Tuas Jenis Kedua
Tuas jenis ini memiliki poros yang diletakkan di salah satu ujungnya. Ssusunan dari tuas jenis kedua ialah titik poros, beban, baru kuasa.
Contoh : gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, pembuka botol. Pemecah kemiri, dll
c. Tuas Jenis Ketiga
Tuuas ini memiliki bentuk yang mirip dengan tuas jenis dua dimana poros berada pada salahsatu ujungnya yang membedakan ialah susunannya. Susunan tuas ini adalah potos, kuasa, dan beban.
Contoh : sekop, sendok, garpu, dll
2. Bidang Miring
Bidang miring merupakan jenis pesawat sederhana yang memanfaatkan alas yang berupa miring untuk memudahkan penggeseran benda atau mengangkat benda yang berat.
s : jarak lintasan (m)
F : gaya (N)
W : berat beban (N)
h : tinggi lintasan (m)
Keuntungan yang dihasilkan dari bidang miring ialah semakin landau bidang miring maka gaya yang diperlukan untuk memindahkan benda akan lebih ringan.
Semakin besar sudut kemiringannya berarti semakin besargaya yang diperlukan untuk memindahkan benda tersebut.
3. Katrol
Katrol merupakan roda berputar pada porosnya. Katrol juga memiliki tali atau rantai sebagai penghubunga antar katrol maupun dengan beban.
Katrol sendiri dapat kita golongkan menjadi tiga jenisantara lain:
a. Katrol Tetap
Katrol tetap merupakan jeniskatrol yang posisinyatidak dapat berpindah pindah.
Contoh : katrol timbangan sumur, tiang bendera
b. Katrol Bebas
Katrol ini memiliki konsep dapat bergerak dan salah satu ujung tali yang dipasang tetap.
Contoh : katrol pada flayingfox, katrol pada gondola
c. Katrol Majemuk
Katrol inimenggabungkan dari dua katrol sebelumnya. Dimana terdapat lebih darisatu katrol salah satunya dipasang tetap.
Contoh : katrol pada roda berporos.
Setelah kita mengerti definisi dan berbagai jeniskatrol beserta manfaatnya. Mari kita belajar mengaplikasikan prinsipkatrol tersebut pada persamaan matematis untuk menyelesaikan masalah di kehidupan sehari hari.
Rumus Pesawat Sederhana
Pengaplikasian persamaan untuk menanggulangi permasalahan dalam kehidupan sehari hari dapat kita pilah seperti dibawah ini:
Rumus Tuas/pengungkit
W Lbeban = F Lkuasa
Rumus Keuntungan Mekanis Tuas
KM = W/f = Lkuasa/ Lbeban
Rumus Keuntungan Mekanis Bidang Miring
KM = s/h
F = K = w/KM = w h/s
Rumus Katrol Tunggal
F = W
Rumus Katrol Bergerak
F = ½ W
Rumus Katrol Majemuk
F = W/jumlah katrol
Keterangan:
- W = beban (N)
- L = panjangan dari poros (m)
- F = gaya kuasa (N)
- K = kemiringan bidang (derajat)
- h = tinggi bidang miring (m)
- s = jarak bidang miring (m)
Setelah memahami semua materi dari pesawat sederhana mari kita ujipemahaman kita dengan mengerjakan soal soal berikut ini.
Contoh Soal Pesawat Sederhana
Perhatikan bidang miring di bawah ini.
Jika gaya yang dignakan untuk menggesar benda tersebut adalah 50N, tentukan:
- Keuntungan mekanis.
- Berat beban
Diketahui:
- h = 3 m
- r = 4 m
Penyelesaian
1. Keuntungan mekanis.
KM = s/h
s dapat dicari dengan rumus pitagoras dan menghasilkan nilai 5 m.
KM = 5/3 = 1.67
Jadi keuntungan mekanis bidang miring tersebut sebesar 1.67
2. Berat beban
W = KM F
W = 1.67 50
W = 83.5 N
Jadi berat benda padabidang miring tersebut adalah 83.5 N.
Demikian pembahasan dari PPKN.CO.ID tentang pesawat sederhana ipa ini. Semoga bermanfaat……Sampai jumpadi artikel yang lain
Refrensi Teknolodi : DISINI