Asas Hubungan Internasional – Pengertian, Menurut Para Ahli, Prinsip, Tujuan, Manfaat, Konsep, Pola Bentuk Hubungan Internasional :
Pengertian Hubungan Internasional
Hubungan internasional atau hubungan antar bangsa adalah interaksi manusia antara bangsa baik kelompok ataupun individu, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan dapat menjadi persahabatan, perselisihan, permusuhan atau peperangan.
Pengertian Hubungan Internasional Menurut Para Ahli
-
Menurut Tulus Warsito
Bahwa hubungan internasional adalah studi tentang interaksi politik luar negeri dari beberapa sudut.
-
Menurut Kenneth Watts. Thompson
Bahwa hubungan internasional adalah studi tentang persaingan antara negara dan kondisi dan lembaga yang meningkatkan atau memperburuk persaingan seperti itu. Baca juga : Pengertian Pedagogik
Asas Hubungan Internasional
Berikut dibawah ini merupakan asas asas hubungan internasional, yaitu :
- Asas Teritorial
- Asas Kebangsaan
- Asas kepentingan umum
- Asas Persamaan Harkat, Martabat, Dan Derajat
- Asas keterbukaan
Penjelasan dan Contoh Asas Hubungan Internasional
Asas Teritorial
Asas teritorial dalam hubungan internasional biasanya didasarkan pada kekuasaan negara atas wilayah tersebut. Menurut prinsip ini, sebuah negara menjalankan hukum untuk semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya.
Contoh dari Asas teritorial dalam hubungan internasional ini sendiri adalah, misalnya, kekuatan maritim dan sumber daya yang menjadi miliknya. Dengan perluasan laut tak terbatas dari setiap negara akan melestarikan yang tidak seimbang dan kekayaan memegang.
Asas Kebangsaan
Asas Kebangsaan dapat ditafsirkan sebagai kerjasama internasional dengan dasar kekuatan masing-masing negara untuk semua elemen dari semua warga negaranya, jadi ini adalah bahwa setiap warga selalu diperlakukan hukum dan negaranya.
Contoh dari Asas Kebangsaan yang berkaitan dengan hubungan internasional dapat dilihat pada bantuan hukum warga negara Indonesia. Dalam konteks ini, setiap warga negara Indonesia akan menerima hak dan dukungan penuh dari Kedutaan untuk memecahkan berbagai permasalahan.
Asas Kepentingan Umum
Asas Kepentingan Umum dalam hubungan internasional didasarkan pada kewenangan negara untuk melindungi dan mengatur kepentingan dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, negara dapat beradaptasi dengan semua sesuai dengan prinsip ini.
Contoh nyata dalam kasus ini, misalnya, adalah tak tersentuh terorisme, yang mengancam masyarakat dunia dan perdamaian, termasuk Indonesia. Siapapun dalam komunitas yang sengaja melakukan pemberontakan dengan Pengebomam tidak akan menerima perlindungan hukum untuk negara terkait. Hal ini disebabkan oleh perlindungan hukum dasar untuk setiap bentuk peristiwa yang melibatkan kepentingan publik, adalah musuh umum.
Asas Persamaan Harkat, Martabat dan Derajat
Hubungan internasional harus didasarkan pada prinsip yang berhubungan dengan negara-negara yang berdaulat. OIeh oleh karena itu, HAM berpegang pada martabat tinggi dan martabat masing-masing negara, yang berhubungan dengan kesetaraan derajat, sehingga menghormati dan memelihara hubungan baik dan saling menguntungkan.
Contoh kasus dalam hubungan internasional, khususnya pada prinsip ini, seperti bentuk pelatihan militer yang dilakukan Indonesia dengan Asytralia. Pada 2017, lambing Indonesia, yaitu Pancasila, sengaja membuat amperand yang melecehkan bangsa Indonesia.
Acara ini berakhir dengan berakhirnya hubungan internasional yang saat ini sedang dilaksanakan dalam bentuk kerja sama untuk sepenuhnya melestarikan martabat, Martebat dan tingkat masyarakat Indonesia.
Asas Keterbukaan
Asas keterbukaan ini terkait erat dengan hubungan antara masyarakat dan kedua belah pihak, sehingga setiap negara yang bekerja sama untuk memahami manfaat dan hubungan yang telah atau akan dilakukan adalah dipahami.
Contoh dari berbagai kasus dalam Asas keterbukaan termasuk, misalnya, kerjasama Indonesia dengan negara di Asia Tenggara dengan ASEAN. Sebelum berdirinya ASEAN Tentujust, angka di Indonesia merupakan sistem keterbukaan yang dapat bermanfaat bagi Indonesia. Baca juga : Struktur Organisasi PBB
Prinsip Hubungan Internasional
- Saling menghormati kedaulatan negar lainnya.
- Jangan campur tangan dalam urusan internal negara lain.
- Saling menguntungkan.
- Berlabuh untuk kepentingan nasional dalam kebaikan masyarakat.
- Dirancang untuk menciptakan tatanan dunia baru yang didasarkan pada kemandirian, perdamaian yang langgeng, dan keadilan sosial.
Tujuan Hubungan Internasional
Berikut dibawah ini merupakan tujuan hubungan internasional, yaitu :
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi setiap negara
- Menciptakan rasa saling pengertian antar negara dalam membangun dan membangun perdamaian
- Menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi semua orang di dunia
- membangun hubungan internasional antar negara yang bersangkutan.
- Membangun kerjasama di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya
- Untuk memenuhi kebutuhan warga
- Cara membuka peluang pemasaran produk domestik di luar negeri
- Memfasilitasi hubungan ekonomi antar negara.
Manfaat Hubungan Internasional
Berikut dibawah ini merupakan manfaat hubungan internasional, yaitu :
- Keunggulan ideologis, yaitu untuk memastikan dan memelihara kelangsungan hidup bangsa dan negara;
- Manfaat politik, yaitu dukungan untuk pelaksanaan kebijakan dan hubungan eksternal yang kepentingan publik, khususnya untuk kepentingan pembangunan di semua bidang;
- manfaat ekonomi, yaitu dukungan untuk upaya meningkatkan pembangunan ekonomi nasional;
- Manfaat sosial budaya, yaitu upaya untuk mengembangkan dan mengembangkan nilai Social dari budaya negara dalam menanggapi segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, gangguan dan kejahatan internasional dalam konteks pembangunan nasional;
- manfaat dari perdamaian dan keamanan internasional, yaitu dukungan untuk upaya mempertahankan dan memulihkan perdamaian, keamanan dan stabilitas;
- manfaat kemanusiaan, yaitu dukungan usaha untuk mencegah dan memerangi segala bentuk bencana dan untuk merehabilitasi konsekuensi;
- Keunggulan lain, yaitu penguatan peran dan citra Indonesia di forum internasional dan hubungan antar negara serta kepercayaan masyarakat internasional. Baca juga : Fungsi Daftar Pustaka
Konsep dan Pola Hubungan Internasional
Pola Penjajahan
Pola hubungan ini muncul sebagai akibat dari perkembangan kapitalisme. Sistem kapitalisme membutuhkan bahan baku untuk industri di negara mereka, sementara bahan baku di luar negeri. Oleh karena itu ada keinginan untuk mengendalikan wilayah bangsa lain untuk mengambil kekayaan bangsa lain. Dominasi teritorial di dalam kekayaan negara lain merupakan pusat kolonialisme dalam sejarah hubungan internasional.
Pola Ketergantungan
Pola relasi ini terjadi antara negara yang tidak berkembang dan negara maju. Demi kesejahteraan rakyat mereka, negara dunia ketiga sedang mengembangkan perekonomian, mengembangkan industri dan bersaing dengan negara industri di pasar dunia. Namun, karena tidak memiliki modal atau teknologi untuk membuat semua ini independen, tergantung pada modal dan teknologi negara maju.
Pola Derajat yang sama antar Bangsa
Dalam pola ini, hubungan internasional dilakukan dalam kerjasama dalam rangka mencapai kebaikan bersama. Kedua, Pancasila menunjukkan bahwa hubungan antara bangsa harus didasarkan pada sifat manusia sebagai ciptaan independen Allah. Oleh karena itu, hubungan antar bangsa harus diakhiri dengan memberikan penghormatan kepada kodrat manusia sebagai makhluk yang setara, tanpa menghiraukan ideologi, bentuk pemerintahan, dan sistem pemerintahan negara lainnya. Baca juga : Integritas Nasional
Bentuk Bentuk Hubungan Internasional
Berikut dibawah ini bentuk dan contoh hubungan internasional, yaitu :
Kerjasama Bilateral
Kerjasama bilateral adalah kerjasama antara dua negara atas dasar saling menguntungkan atau hubungan baik. Dalam perdagangan, misalnya, Indonesia telah berulang kali bermitra dengan negara lain, seperti Jepang dan Singapura. Contoh lain adalah Haji bahwa Indonesia bekerja sama dengan Arab Saudi
Kerjasama Regional
Kerjasama regional adalah kerjasama antara beberapa negara di suatu wilayah atau wilayah. Kerjasama ini terjadi karena ada kepentingan bersama di bidang kebijakan ekonomi dan pertahanan. Untuk Asia Tenggara, misalnya, ada ASEAN dan di Timur Tengah Liga Arab. Baca juga : Nilai-Nilai Pancasila Sesuai Dengan Perkembangan Zaman
Contoh Kerjasama Regional
- Kerjasama regional di bidang sosial dan budaya seperti ASEAN,
- Kerja sama regional di bidang pendidikan, seperti organisasi Menteri Pendidikan Asia Tenggara (SEAMEO), didirikan pada 1974, terdiri dari Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
- Kerjasama ekonomi regional, seperti ME (European Economic Society), adalah sebuah organisasi khusus untuk negara di Eropa Barat. Ini didirikan pada tanggal 1 Januari 1958 dengan tujuan perdagangan bebas antara Eropa Barat, dan di samping Eropa, ada juga AFTA di Asia Tenggara dengan tujuan meningkatkan daya saing ekonomi negara ASEAN.
Kerjasama Multilateral
Kerjasama Multilateral adalah kemitraan yang dilakukan di lebih dari dua negara tanpa batas Regional atau regional. Dapat menjadi kolaborasi antara daerah atau dapat daerah lain. Anggota terdiri dari dua jenis anggota utama dan aktif.
Tujuan dari para anggota utama adalah negara dengan kekuatan menengah, misalnya Kanada, sementara anggota aktif adalah negara kecil yang perannya dalam urusan internasional dibatasi atau hanya marjinal, biasanya anggota aktif yang secara sukarela berpartisipasi dalam organisasi. juga dapat memasukkan anggota. Contoh kerjasama multilateral adalah PBB atau kita mengenal PBB, WTO dan Organisasi Konferensi Islam (OKI). Baca juga : Nilai Sosial
Kerjasama Internasional
Kerjasama internasional adalah kerjasama antara semua negara di dunia atau mayoritas negara di dunia dalam kepentingan dunia. Baca juga : Penerapan Pancasila dari Masa Ke Masa
Demikianlah artikel dari ppkn.co.id yang membahas mengenai asas hubungan internasional, semoga bisa bermanfaat.