Site icon PPKN.CO.ID

Majas

Majas Asalah: Pada kesempatan kali ini ppkn.co.id akan memberikan ulasan mengenai Majas Adalah, yuk simak dibawah ini:


Majas


Beberapa dari kita mungkin tidak tahu banyak tentang Majas. Setidaknya secara harfiah.

Bahkan dalam kenyataannya, mereka sering menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari.

Baik di rumah, di sekolah, atau dalam percakapan di lingkungan lain. Sama halnya dengan Majas tertulis. Jadi, apa arti metafora itu?

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, Majas atau gaya Bahasa itu sendiri merupakan cara mendeskripsikan sesuatu dengan cara menyamakannya dengan benda atau metafora lain.

Majas biasanya digunakan untuk menulis karya sastra, termasuk puisi dan prosa.

Tujuannya sederhana, memperkaya pilihan kata dan Majas dalam berkarya. Maknanya sendiri bisa berbeda-beda tergantung konteks penggunaannya.

Secara umum, metafora dibagi menjadi empat kategori: gambar perbandingan, gambar Pertentangan, gambar sindiran dan gambar positif.


Pengertian Majas

Sebelum menggunakan metafora dalam kehidupan sehari-hari, Anda perlu memahami dulu apa definisi metafora.

Majas didefinisikan sebagai Bahasa yang menyampaikan informasi dengan cara yang jelas.  Majas menunjukkan arti sebenarnya dengan cara yang dibayangkan.

Tujuannya agar pembaca mendapatkan perasaan emosional dari gaya Majas yang digunakan. Ada berbagai metafora dalam Majas Indonesia.

Secara umum, jenis kiasan dibagi menjadi perbandingan, kontradiksi, sindiran dan afirmasi.

Jenis Majas yang berbeda mempengaruhi cara ekspresi dan makna simbolik. Jenis dan contoh tuturan akan dijelaskan lebih lanjut.

Pembagian gaya Bahasa atau Majas

Dalam hal pengelompokan jenis karakter menurut ungkapan dan makna simbolik, karakter verbal dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

Namun seiring perkembangannya, gaya Majas atau Majas dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.


Gaya Bahasa (Majas) Perbandingan

Majas komparatif adalah Majas yang menyatakan perbandingan. Bergantung pada Majas yang digunakan, perbandingan diekspresikan dengan berbagai cara.

Majas komparatif dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi angka-angka berikut:

Majas Personifikasi

Majas Personifikasi seolah membuat benda mati tampak seperti makhluk hidup. contoh:

Penjelasan: Pena dipersonifikasikan, seperti orang yang bisa menari, tapi tidak

Penjelasan: Daun dipersonifikasikan seperti orang yang bisa menari, tetapi sebenarnya tidak

Tropen Majas

Majas tropen merupakan lambang Majas yang menggunakan kata uang secara lengkap atau paralel untuk menggambarkan kondisi atau makna tertentu. contoh:

Penjelasan: Perbandingan yang diungkapkan dalam kalimat tersebut tidak akan lama menyedihkan, karena Andini juga sudah pergi.

Majas Metafora

Majas metafora merupakan lambang Majas yang menggunakan benda atau benda untuk menggambarkan hakikat yang akan diungkapkan. contoh:

Penjelasan: Anak emas artinya anak yang tercinta, bukan anak yang terbuat dari emas.

Penjelasan: Buah bibr yang menjadi fokus pembicaraan, bukan buah yang berbentuk bibir.

Majas Asosiasi

Majas asosiasi adalah grafik yang digunakan untuk membandingkan dua objek berbeda yang dianggap sama, biasanya ditandai dengan kata “bagaikan”, “seperti” atau “bak”. contoh:

Penjelasan: Karena hubungan antara si kembar, muka keduanya diibaratkan separuh buah pinang.

Penjelasan: Postur yang berubah-ubah seperti air di atas talas.

Majas Hiperbola

Majas hiperbola adalah cara mengungkapkan sesuatu dengan berlebihan, dan terkadang perbandingan ini tidak ada artinya. contoh:

Penjelasan: Kerja keras berarti kerja keras

Penjelasan: Suaranya sangat buruk sehingga menghancurkan seluruh dunia

Eufemisme

Majas eufemisme adalah bentuk Majas yang menggunakan Majas sopan atau Majas yang lebih halus daripada Majas yang tidak bermoral. contoh:

Catatan: Kata diffable digunakan untuk menggantikan kata terlarang.

Penjelasan: Tunarungu digunakan untuk menggantikan istilah tunarungu.


Majas Pertentangan

Majas Pertentangan adalah gaya Majas yang menggunakan Majas kias yang bertentangan dengan maksud asli penulis yang diungkapkan dalam kalimat. Tipe ini dibedakan menjadi beberapa sub tipe, sebagai berikut.

Litotes

Antitesis dengan perbandingan berlebihan, melebih-lebihkan adalah ekspresi kesopanan, padahal sebenarnya sebaliknya.

Contoh: Selamat datang di pondok kami. Gubuk memiliki arti rumah.

Paradoks

Yakni membandingkan situasi atau fakta asli dengan situasi sebaliknya.

Contoh: Saya merasa kesepian di pesta Tahun Baru yang sibuk.

Antitesis

Itu berarti menggabungkan Majas dengan makna yang Pertentangan.

Contoh: Film ini disukai oleh kalangan muda dan tua.

Kontradiksi Interminis

Sangkal gaya Majas dari apa yang telah dikatakan sebelumnya. Biasanya diikuti oleh kata sambung, seperti kecuali atau hanya.

Contoh: Semua komunitas menjadi lebih sejahtera kecuali yang di perbatasan.


Majas Sindiran

Majas kiasan satir adalah Majas kelas, yang tujuannya adalah untuk menyiratkan seseorang atau tindakan dan kondisi mereka. Tipe ini terbagi menjadi tiga sub tipe, yaitu sebagai berikut.

Ironi

Artinya, gunakan Majas yang bertentangan dengan fakta yang ada.

Contoh: Kamar Anda sangat rapi dan sulit menemukan bagian kasur yang bisa digunakan untuk tidur.

Sinisme

Itu untuk menyampaikan ironi secara langsung.

Contoh: Suaramu sangat keras hingga telingaku gemetar dan sakit.

Sarkasme

Itu sangat ironis.

Contoh: Kamu hanya sampah umum lho!


Majas Penegasan

Majas konfirmasi adalah gaya Majas yang dirancang untuk meningkatkan pengaruh pembaca untuk mencapai konsensus pada pidato atau peristiwa.

Tipe ini dapat dibagi menjadi tujuh sub-tipe seperti yang ditunjukkan di bawah ini.

Pleonasme

Bahkan menggunakan Majas dengan arti yang sama membuatnya terlihat tidak valid, tetapi dengan sengaja menekankan sesuatu.

Contoh: Dia memasuki ruangan sambil tersenyum.

Repetisi

Gaya Majas ini mengulang Majas dalam kalimat.

Contoh: Dia melakukannya, dia mencurinya, dia mengambil kalung saya.

Retorika

Artinya, konfirmasi diberikan dalam bentuk pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

Misalnya: Kapankah harga sembako turun sebelum hari raya?

Klimaks

Urutkan dari rendah ke tinggi.

Contoh: Bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua harus membeli asuransi kesehatan.

Antiklimaks

Antitesis dengan klimaks, gaya Majas antiklimaks menekankan konten tertentu dengan mengurutkan dari tinggi ke rendah.

Contoh: Masyarakat perkotaan, pedesaan dan kelas atas di desa-desa kecil harus menyadari kearifan lokalnya masing-masing.

Paralelisme

Gaya Majas ini sangat umum dalam puisi, yaitu mengulang kata dalam berbagai definisi.

Jika pengulangan dilakukan di awal disebut anaphora. Namun, jika kata tersebut berulang di akhir kalimat, ini disebut overflow.

Contoh gambar: cinta itu sabar.
Cinta itu lembut.
Cinta itu pemaaf.

Tautologi

Artinya, gunakan sinonim untuk menekankan kondisi atau kata.

Contoh: Jika semua anggota keluarga saling mencintai, hidup akan damai, damai dan bahagia.

Baca Juga:

Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id mengenai Majas Adalah, semoga bisa bermanfaat.

Exit mobile version