Ancaman Non Militer – Pada pembahasan kali ini ppkn.co.id akan memberikan ulasan mengenai Ancaman Non Militer, yuk disimak ulasannya dibawah ini :
Melindungi Republik Indonesia adalah kewajiban bagi kita semua, yaitu warna negara Indonesia. Contoh-contoh Ancaman Non-Militer di Indonesia sangat banyak. Ada banyak cara untuk melindungi NKRI dari yang terkecil hingga yang penting. Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk melindungi Indonesia. Kami berkewajiban melindungi Indonesia karena banyak ancaman datang dari dalam negeri dan luar negeri. Ada begitu banyak ancaman yang datang dan semakin kompleks yang dapat membagi bangsa Indonesia ini.
Hakikat Ancaman Militer
Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan angkatan bersenjata terorganisir yang dinilai memiliki kemampuan yang membahayakan kedaulatan negara, integritas wilayah negara, dan keselamatan seluruh bangsa. Ancaman militer internal:
- Disintegrasi bangsa, melalui berbagai gerakan separatis berdasarkan sentimen kesukuan atau pemberontakan karena ketidakpuasan daerah dengan kebijakan pemerintah pusat.
- Keresahan sosial karena ketidakseimbangan kebijakan ekonomi dan pelanggaran hak asasi manusia yang pada gilirannya dapat menyebabkan kerusuhan massa.
- Upaya mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrem atau tidak sesuai dengan kebiasaan masyarakat Indonesia.
- Makar dan menggulingkan pemerintahan yang sah dan konstitusional.
Pengertian Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan, tetapi jika dibiarkan tidak akan mengancam atau membahayakan kedaulatan negara, integritas wilayah dan keselamatan seluruh negara. Jika ancaman berasal dari militer, maka yang dihadapinya adalah lembaga pemerintah pertahanan, tetapi jika ancaman yang muncul adalah ancaman non-militer, maka yang harus menghadapinya adalah lembaga pemerintah di luar sektor pertahanan sesuai dengan bidang yang sedang terancam. Karena jika tidak ditangani dengan benar maka dapat mengancam kedaulatan rakyat Indonesia. Baca Juga : Wawasan Nusantara
Macam Contoh Ancaman Non-Militer
Pengangguran
Seperti kita ketahui pengangguran adalah salah satu masalah di Indonesia dan setiap tahun tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi. Jika tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi maka itu sama dengan meningkatkan tingkat kemiskinan. Pengangguran yang tidak besar merupakan salah satu ancaman yang terjadi pada perekonomian domestik. Menjadi salah satu ancaman ekonomi karena dampaknya terhadap negara juga besar, karena pengangguran yang tinggi dapat menghambat kemajuan bangsa dan negara.
Penyebab pengangguran:
- Kurangnya pendidikan di Indonesia, terutama di daerah pedesaan.
- Kurangnya Lapangan pekerjaan di Indonesia.
- Meningkatnya teknologi sehingga pekerjaan manusia mulai digantikan oleh mesin yang menyebabkan banyak pengangguran.
- Kompetensi pekerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, misalnya, ia lulus dari teknik mesin tetapi bekerja sebagai penjaga keamanan.
- Ketimpangan pendapatan atau mengurangi UMP.
Cara Mengatasi Pengangguran
- Mengembangkan dan mendukung bisnis wirausaha.
- Memajukan kualitas pendidikan.
- Meningkatkan pelatihan kerja dan pelatihan keterampilan dalam industri modern.
- Mendorong pembukaan bisnis informal.
- Penciptaan lapangan kerja sebanyak mungkin.
- Membuka peluang untuk bekerja di luar negeri.
Infrastruktur yang Tidak Memadai
Ancaman domestik kedua adalah infrastruktur yang tidak memadai di Indonesia. Ini juga dapat mempengaruhi tingkat ekonomi Indonesia dan bahkan dapat menjadi ancaman yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya pembangunan yang tidak merata sehingga dapat mempengaruhi aspek ekonomi dan juga bidang lain di suatu daerah.
Cara menangani infrastruktur yang tidak memadai:
- Pengembangan infrastruktur yang merata ke interior.
- Pendanaan infrastruktur besar.
- Perencanaan infrastruktur yang sesuai dengan daerah setempat.
Sistem Ekonomi Tidak Jelas
Ancaman terhadap dimensi ekonomi ketiga ini adalah ancaman yang datang dari dalam, yaitu sistem ekonomi suatu negara atau wilayah yang tidak jelas cara menyusunnya. Sedangkan sistem ekonomi suatu negara harus merupakan sistem ekonomi yang digunakan oleh suatu negara untuk memanfaatkan sumber dayanya bagi individu di negara tersebut untuk makmur. Baca Juga : Bela Negara : Pengertian Bela Negara
Cara mengatasi sistem ekonomi yang kurang jelas
- Atur faktor-faktor produksi barang.
- Harus membuat rencana pasar atau pasar ekonomi.
- Kelola sistem ekonomi terencana atau ekonomi terencana.
- Ciptakan situasi bisnis yang sangat kondusif.
- Melihat peluang ekonomi yang ada di Indonesia.
Inflasi
Keempat adalah ancaman di sektor ekonomi yaitu inflasi. Inflasi adalah kenaikan harga secara umum dan berlanjut sampai terjadi perubahan dalam mekanisme pasar. Inflasi di suatu negara dikenakan karena beberapa faktor misalnya kelebihan likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau spekulasi, konsumsi publik yang berlebihan, yang juga menghasilkan produksi yang tidak merata dan juga distribusi barang. Oleh karena itu inflasi ini dapat menjadi ancaman dari dalam karena dapat menyebabkan hambatan ekonomi di suatu negara
Cara Mengatasi :
- Nilai mata uang negara yang menurun.
- Devaluasi yang dilakukan Negara
- Perlakukan penekanan pada tingkat upah di bidang pekerjaan
- Melaksanakan beberapa kebijakan seperti kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan kebijakan non moneter.
- Pemerintah sedang berusaha melakukan pengawasan warga.
- Distribusi langsung oleh pemerintah atau pihak berwenang.
- Pengusaha meningkatkan tingkat produksi barang-barang mereka.
Ancaman Ideologi Dimensi
Ancaman dimensi ideologis dari dalam negeri seperti upaya mengganti ideologi Pancasila. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada upaya untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi lain atau tidak sesuai dengan semangat dan semangat perjuangan rakyat Indonesia. Contoh peristiwa G30 S / PKI pada tahun 1965.
Ancaman Dimensi Politik
Ancaman dimensi kebijakan luar negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk mobilisasi massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa atau memobilisasi kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
Ancaman Dimensi Ekonomi
Ekonomi adalah salah satu penentu posisi tawar masing-masing negara dalam hubungan internasional. Kondisi ekonomi tentu sangat menentukan dalam pertahanan nasional. Ancaman dimensi ekonomi ini dibagi menjadi 2, yaitu internal dan eksternal.
- Ancaman internal dapat mencakup inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas.
- Ancaman eksternal dapat berupa kinerja ekonomi yang buruk, daya saing yang rendah, ketidaksiapan dalam menghadapi globalisasi dan tingkat ketergantungan pada pihak asing.
- Ancaman Dimensi Sosial Budaya
Ancaman sosial-budaya dapat berupa masalah-masalah yang menyangkut kemiskinan, ketidaktahuan, keterbelakangan, dan ketidakadilan yang menjadi dasar konflik vertikal, antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bersamaan dengan konflik horizontal yaitu etnis, agama, ras, dan antar kelompok. (SARA).
Pada tahun 1994 saja, misalnya, 18 dari 23 perang di dunia disebabkan oleh sentimen budaya, agama dan etnis. Sementara itu, 75% pengungsi dunia yang mengalir ke negara lain didorong untuk alasan yang sama, tidak berbeda. Sementara itu, 8 dari 13 operasi penjaga perdamaian yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa bertujuan memperjuangkan perdamaian dalam berbagai konflik antar-etnis di dunia.
Dimensi Ancaman Teknologi Informasi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat dan memberikan manfaat besar bagi seluruh masyarakat, namun, kejahatan juga terus mengikuti perkembangan ini, seperti misalnya kejahatan dunia maya dan kejahatan perbankan.
Dimensi Ancaman Keamanan Publik
Ancaman terhadap keselamatan publik dapat terjadi karena bencana alam, seperti gempa bumi, gunung berapi, dan tsunami. Ancaman yang disebabkan oleh manusia, misalnya penggunaan obat-obatan dan penggunaan bahan kimia, pembuangan limbah industri, kebakaran, hingga kecelakaan peralatan transportasi.
Strategi Menghadapi Ancaman Militer
Menurut pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dalam menghadapi berbagai ancaman militer, Indonesia menerapkan sistem pertahanan dan keamanan bagi masyarakat universal (Sishankamrata). Implementasi Sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban semua warga negara dan kepercayaan pada kekuatan mereka sendiri untuk menjaga kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.
Karakteristik sistem pertahanan dan keamanan yang universal:
- Demokrasi, yaitu pertahanan dan keamanan negara, didedikasikan untuk dan untuk rakyat.
- Universalitas, yaitu, sumber daya nasional digunakan sebanyak mungkin sebagai upaya pertahanan.
- Teritorial, yaitu melaksanakan di semua wilayah Republik Indonesia sesuai dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
Dalam menghadapi ancaman militer, komponen utama disiapkan untuk melaksanakan Operasi Militer dalam Perang (OMP) dan komponen cadangan dilakukan sebagai pengganda dari komponen utama jika diperlukan, melalui proses mobilisasi / demobilisasi. Sementara komponen pertahanan siap untuk dimobilisasi, setiap bentuk sengketa diprioritaskan dengan cara damai terlebih dahulu. Penggunaan kekuatan pertahanan hanya dilakukan jika metode damai tidak berhasil. Baca Juga : Organisasi Sosial : Pengertian Organisasi Sosial
Strategi untuk menghadapi ancaman non-militer
Bidang Ideologi
- Lapisan utama dalam konsep penanganan terdiri dari unsur pertahanan non-militer, yaitu kementerian atau lembaga pemerintah non-kementerian yang bertanggung jawab atas ideologi.
- Elemen pemerintah yang bertanggung jawab atas politik dalam dan luar negeri memobilisasi semua instrumen pemerintah untuk menangkal pihak lain yang mengancam ideologi Pancasila.
- Unsur pemerintah yang bertanggung jawab atas informasi mempercepat tindak agar masyarakat bisa melindungi ideologi dari pengaruh asing atau luar.
- Unsur pemerintah yang bertanggung jawab atas pendidikan mengimplementasikan proses belajar dan kesadaran yang bertahap dan berkesinambungan dari ideologi Pancasila.
- Unsur pemerintah yang bertanggung jawab atas agama memberdayakan para pemimpin agama untuk membangun kerja sama dengan pemerintah untuk membentengi publik dari penetrasi ideologi asing.
- Peran lapisan pertahanan militer adalah seperti program layanan TNI.
Bidang Politik
Strategi pertahanan ancaman di bidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik untuk mengatasi semua bentuk ancaman yang ditujukan pada kehidupan politik masyarakat Indonesia.
Bidang Ekonomi
Menghadapi ancaman ekonomi internal
Cara Mengatasi dan Mengatasi Ancaman yang Berasal Dari Domestik dan Asing
Ancaman domestik
- Perang Suku
- Korupsi
- Terorisme
- Pemberontakan
- Ekstrim Kanan dan Kiri
- Kemiskinan Atau Kejahatan Sosial
- Narkoba
Ancaman Dari Luar Negeri
- Agresi Militer
- Terobosan Teritorial
- Penyelundupan
- Infiltrasi
- Penitrasi
- Sponiase
Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id mengenai Ancaman Non Militer, semoga bisa bermanfaat.