Penggunaan Tanda Baca : Pada kesempatan kali ini ppkn.co.id akan memberikan ulasan mengenai Penggunaan Tanda Baca, yuk simak dibawah ini:
Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca adalah lambang yang tidak ada kaitannya dengan bunyi, kata, dan frasa dalam bahasa tersebut.
Tetapi berfungsi untuk menunjukkan struktur dan organisasi karya, serta intonasi dan jeda yang dapat diamati selama membaca.
Aturan tanda baca bervariasi dalam berbagai bahasa, lokasi, dan waktu dalam sehari, dan terus berkembang. Aspek tanda baca tertentu memiliki gaya tertentu, jadi tergantung pilihan penulisnya.
Penggunaan tanda baca
Berikut adalah Beberapa tanda baca yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan:
Tanda Titik
Tnda titik digunakan untuk menandai akhir kalimat berita, atau untuk singkatan, judul dan angka.Berikut pedoman penulisan tanda baca menurut EYD:
- Tandda Titik digunakan di akhir kalimat yang bukan merupakan tanda tanya atau seru.
Contoh: Saya suka makan nasi.
Saat kalimat baru diikuti, itu harus dipisahkan oleh ketukan.
- Gunakan titik di akhir inisial.
Contoh:
- Irving S. Gatot
- George W. Bush
Jika namanya ditulis lengkap, tidak ada titik yang digunakan.
Contoh: Anthony Tumiwa
Gunakan titik di akhir singkatan untuk menunjukkan gelar, jabatan, pangkat, serta sapaan.
Contoh:
- Dr (doktor)
- S.E (Sarjana Ekonomi)
- Kol (Kolonel)
- Bpk (Bapak)
Titik digunakan untuk singkatan kata atau ekspresi yang sangat umum. Dalam singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau lebih, hanya digunakan satu titik.
Contoh:
- Dll (dan lainnya)
- Dsb (dan sebagainya)
- Tgl (tanggal)
- Hlm (halaman)
Periode digunakan untuk memisahkan jam, menit, dan detik untuk menunjukkan waktu atau periode waktu.
Contoh:
- 7.10.12 pagi (10 menit terakhir dan 12 detik 7)
- 0.20.30 jam (20 menit dan 30 detik)
Periode digunakan untuk memisahkan ribuan atau lebih bilangan bulat.
Contoh: Jumlah penduduk kota kecil ini adalah 51.156.
Jangan gunakan titik untuk memisahkan menjadi ribuan atau kelipatan yang tidak mewakili angka.
Contoh:
- Nama Ivan dicetak tebal di halaman 1210.
- Saya telah memberikan nomor Giro 033983 ke Mamat.
Singkatan nama resmi instansi pemerintah dan negara, lembaga, atau organisasi, serta nama dokumen atau akronim resmi yang telah diterima masyarakat, tidak menggunakan tanda titik.
- DPR (Komite Perwakilan Rakyat)
- SMA (Sekolah Menengah Atas)
- PT (Perseroan Terbatas)
- WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)
- UUD (Undang Undang Dasar)
- SIM (SIM)
- Bappenas (Biro Perencanaan Pembangunan Nasional)
- Rapim (pertemuan kepemimpinan)
Titik ini tidak digunakan untuk simbol kimia, satuan pengukuran, pengukuran, rasio, dan singkatan mata uang.
Contoh:
- Cu (tembaga)
- 52 cm
- l (liter)
- Rp 350,00
Jangan gunakan titik di akhir judul, yaitu awal makalah atau awal ilustrasi, tabel, dll.
Contoh:
- Bentuk latar belakang
- Sistem acara
- Lihat Pula
Tanda tanya (?)
Cara menulis tanda baca ini sangat sederhana. Kita dapat dengan mudah mengidentifikasi kalimat yang membutuhkan tanda baca. Tnda tanya sendiri digunakan buat menampilkan letak kalimat bagaikan kalimat tanya.
Bila memakai taanda tanya, artinya kita tidak harus lagi menambahkan titik (.) Di akhir kalimat atau mengganti titik dengan tanda tanya.
Jika titik menunjuk pada kalimat pernyataan, maka berbeda dengan tanda tanya (?) Yang digunakan untuk menunjukkan kalimat sebagai kalimat tanya.
Tanda tanya ini selalu ditempatkan di akhir kalimat. Ciri kalimat dengan tanda tanya di bagian akhir adalah diawali dengan kata tanya (apa, mengapa, mengapa, berapa, dll.).
Kalaupun tidak ada kata tanya di depannya, kalimat tersebut tetap kalimat tanya. Harap gunakan tanda tanya di bagian akhir.
Contoh:
Bisakah kamu ikut rapat hari ini?
Siapa nama saudara laki – lakimu?
Anda dapat membantu saya, bukan?
Tanda seru (!)
Seperti halnya tanda tanya, tanda seru (!) Juga bisa menggantikan titik (.). Bedanya, penggunaan tanda seru akan menghasilkan kalimat berupa perintah atau tanda seru.
Penggunaan tanda seru juga dapat menekankan, mengundang, atau memengaruhi seseorang melalui kalimat.
Contoh:
- Tutup jendelanya!
- Silakan lakukan sendiri!
- Anda harus melupakan tujuan penjualan itu!
Tanda Tanda Koma (,)
Tanda Koma (,) juga merupakan tanda baca dan sering muncul dalam kalimat. Karakteristik dari menempatkan tanda baca dengan benar adalah kalimatnya. Tanda Koma tidak dapat digunakan di awal atau akhir kalimat.
Proses pertama yang tepat untuk menggunakan dan menulis Tanda Koma (,) dalam bahasa Indonesia adalah sebagai detail dalam kalimat yang berisi lebih dari dua subjek, objek dan deskripsi.
Dalam kasus ini, selalu tambahkan Tanda Koma di akhir kata yang ditentukan. Khusus untuk kata terakhir, Tanda Koma (,) diawali dengan tanda hubung.
Contoh:
- Kakak saya ingin membeli buku, tas sekolah, sepatu dan pulpen di toko Rajawali.
- Tanda Koma adalah pemisah antara klausa sebelum klausa utama.
Contoh:
Sintia terlambat karena kakinya cedera dan tidak ada taksi.
Tanda Koma memisahkan kalimat langsung dari kalimat utama. Jika paragraf setelah pengujar, beri tanda Tanda Koma sebelum kutipan langsung. Namun, jika kalimat tersebut mendahului pembicara, tambahkan Tanda Koma di akhir paragraf sebelum tanda petik (“”).
Contoh:
Lily sangat senang melihat Kakek pulang dari rumah sakit, lalu Lily berkata: “Lily merindukan Kakek.”
“Kakek, jangan sakit lagi,” kata Lily saat menyambut kakeknya dari rumah sakit.
Sebuah Tanda Koma memisahkan nama dan judul.
Contoh:
Brother Brenny telah menyelesaikan gelar perguruan tinggi yang bagus dan gelarnya saat ini adalah Brenny Brian, S.Pd.
Dalam daftar pustaka, tanda Tanda Koma sebagai pemisah antara nama pengarang dibalik.
Contoh:
Adiyani (Risa). 2005. Mahir berbahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Tanda Koma berfungsi sebagai pemisah antara deskripsi dan informasi lain di catatan kaki.
Contoh:
Sutan Takdir Alisjahbana, “New Indonesian Grammar” (Jakarta: Pustaka Rakyat, 150), hal. 152. 20
Tanda Koma menjepit informasi lain dalam kalimat tersebut.
Contoh:
Ibu hamil Ibu Engadini bekerja keras mengantarkan anaknya ke Posandu.
Tanda Titik Dua (:)
Meskipun tanda baca jarang muncul dalam kalimat sehari-hari, sebenarnya penggunaan tanda baca dalam berbagai jenis tulisan tetap penting, seperti berikut ini.
- Digunakan untuk membatasi antara deskripsi dan informasi rinci.
Contoh: menjelang tahun ajaran baru, ibu saya sibuk membelikan Anda perlengkapan sekolah: seragam, sepatu, alat tulis, dan tas sekolah.
- Digunakan dalam dialog skrip yang membatasi skrip dan ekspresi lisan.
- Digunakan dalam daftar pustaka sebagai batas antara penerbit dan kota tempat penerbit itu berada.
- Digunakan sebagai informasi pembatasan dalam penulisan laporan.
Contoh:
- Nama:
- Tempat Lahir:
- Alamat:
Titik Tanda Koma(;)
Pada dasarnya tanda baca ini hampir sama dengan Tanda Koma (,) pada sebuah kalimat.
Namun, titik Koma (;) digunakan hanya jika ada dua Tanda Koma (,) yang ditempatkan, salah satunya lebih tinggi dari yang lain. Misalnya, kalimat majemuk berisi informasi rinci.
Contoh: Sebelum pergi liburan, saya sudah siapkan semua perlengkapan yang saya butuhkan mulai dari pakaian, tiket hotel, kamera hingga perlengkapan mandi.
Tanda hubung (-)
Tanda baca ini juga merupakan tanda baca yang sering digunakan dalam kalimat sehari-hari. Berikut adalah ketentuan yang harus menyertakan tanda hubung dalam kalimat.
- Digunakan sebagai penghubung antar kata yang mengalami pengulangan.
Contoh: Anak-anak bermain di taman hingga senja.
- Digunakan sebagai penghubung antara imbuhan bahasa Indonesia dan kata asing.
Contoh: Riasannya begitu rapi karena diaplikasikan langsung oleh makeup artist profesional.
Tanda Hubung (-)
Sekilas tanda baca ini mirip dengan tanda hubung (-), namun dengan bentuk yang lebih panjang. Namun penggunaannya tentu saja berbeda.
Penggunaan yang benar dan penulisan tanda hubung (-) dalam bahasa Indonesia ditunjukkan di bawah ini.
- Seperti fungsi Tanda Koma (,); tanda baca ini juga digunakan untuk membatasi informasi lain dalam kalimat.
Kata-kata dapat diganti sampai atau sampai kata keterangan waktu.
Contoh: Upacara perpisahan malam itu dilaksanakan mulai pukul 20.00 hingga 23.00.
Tanda Petik (‘…’)
Tanda petik dalam kalimat bahasa Indonesia memiliki dua tujuan penting, seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
- Digunakan di antara istilah yang artinya bermakna.
- Digunakan untuk menyertakan arti kata-kata yang dinyatakan dalam kalimat.
Tanda Kutip (“…”)
Tanda baca ini sebenarnya adalah tujuan ganda dari tanda kutip. Namun, fungsinya sangat berbeda dengan tanda kutip.
Beberapa penggunaan tanda petik (“…”) dalam bahasa Indonesia yang benar adalah sebagai berikut.
- Digunakan untuk memasukkan judul, judul makalah, bab buku atau judul kertas lain yang tidak diterbitkan.
Contoh: Judul tesisnya adalah “Analisis Perbandingan Legenda Nusantara dan Cerita Rakyat Negara Lain”.
- Digunakan sebagai penjepit untuk kalimat langsung.
Contoh: Pak RT berkata: “Mulai bulan depan, biaya bersih-bersih akan naik dua kali lipat dari awal.”
Simbol miring (/)
Garis miring (/) biasanya dianggap sebagai tanda baca yang kurang formal, dan sebenarnya memainkan peran penting dalam komunikasi, yaitu sebagai pemisah alfanumerik.
Selain itu, fungsi tanda baca tersebut pada dasarnya adalah untuk menggantikan setiap kata.
Baca Juga:
- Contoh Surat Izin Sakit
- Uji Kompetensi 5.2 PKN Kelas 7
- Propaganda Adalah
- Latar Belakang Gerakan Non Blok
- Pancasila Sebagai Ideologi Negara
Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id mengenai Penggunaan Tanda Baca, semoga bisa bermanfaat.