Site icon PPKN.CO.ID

Penerapan Hukum Snellius

Hukum Snellius

Penerapan Hukum Snellius

Hukum Snellius – Pada Kesempatan ini PPKN.CO.ID akan kembali membagikan sebuah artikel, yang pada kali ini akan membahas mengenai tentang Hukum Snellius dengan poin bahasan yang meliputi Pengertian, Contoh Hukum Snellius, Contoh Bunyi Hukum Snellius untuk itu mari kita simak artikel berikut.

Pengertian Hukum Snellius

Pembiasan merupakan peristiwa pembengkokan cahaya dikarenakan melintasi dua media yang memiliki perbedaan dengan kepadatan optik yang juga berbeda. Kepadatan dari optik suatu benda yang ringan umumnya dikaitkan dengan nilai indeks bias, semakin tinggi nilai dari indeks bias benda, maka semakin padat benda itu. Berikut merupakan hukum pembiasan atau disebut hukum Snellius yang diperoleh dari percobaan:

Contoh Hukum Snellius

Untuk dapat mengukur sejauh mana kurva (refrksi) dari pembiasan di dalam arah cahaya apabila balok bergerak dari suatu dukungan menuju ke dukungan yang lainnya, nilai indeks bias difungsikan (frekuensi refraksi sama dengan refraksi pointer). Indeks bias absolut dari suatu zat merupakan rasio antara dari kecepatan cahaya di dalam ruang hampa dan juga dari kecepatan cahaya di dalam zat itu sendiri.

Nz=C : Cn

Ket:
Nz = Indeks Bias Mutlak Zat
C = Kecepatan Cahaya Dalam Hampa (3 x 108 m/s)
Cn = Kecepatan Cahaya Dalam Zat

Karena dari apa yang dilihat dari sinar yang terjadi sehari-hari bergerak dari satu medium ke tempat medium lain, nilai indeks bias ialah rasio antara dari kecepatan cahaya di dalam zat-zat ini. Sebagai contohnya, cahaya yang bergeser dari zat A menuju ke zat B, sehingga nilai indeks bias dapat dirumuskan sebagai berikut.

Nilai Indeks bias suatu media bisa ditentukan apabila kecepatan cahaya di masing-masing media sudah diketahui.

Disebabkan cahaya adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekuensi dan juga panjang gelombang, rumus dari gelombang juga berlaku untuk media cahaya.

Maka kesimpulannya, indeks dari bias cahaya dari zat A menuju zat B adalah

Contoh Bunyi Hukum Snellius

Bias cahaya dipelajari olehdua tokoh yaitu  Willebrod Snellius dan Willebrod van Roijen, yang mereka hasilkan dengan menyebutkan pernyataan oleh hukum Snellius sebagai berikut.

Sinar yang akan masuk, sinar refraksi dan juga garis normal yang terletak pada bidang datar.

Perbandingan dari proyeksi dengan cahaya yang menghampiri dan jari-jari pembiasan yang mempunyai panjang yang sama di dalam ruang batas antara 2 zat yang cukup bening merupakan arti jumlah tetap. Rasio yang tetap ini disebut juga indeks bias antara ke dua zat.

Contoh Hukum Snellius

Zat atau disebut media optik yang mempunyai indeks bias yang lebih tinggi dikatakan akan lebih padat, sedangkan dengan media yang mempunyai indeks bias yang lebih kecil dikatakan untuk lebih lemah atau disebut kurang padat. Ada tiga kemungkinan yang akan terjadi dalam kasus refraksi, antara lain.

Sinar yang datang dari zat optik kurang padat menuju ke zat optik yang lebih dekat untuk dibiaskan di dekat garis yang normal.

Sinar yang awalnya berasal dari bahan optik lebih dekat yang akan menuju ke zat optik kurang dibiaskan dengan garis yang normal.

Sinar yang cukup tegak lurus terhadap suatu bidang perimeter akan berlanjut tanpa adanya pembiasan.

Contoh Soal Pertama

Lutvi melakukan pengamatan kepada cahaya dari sepotong kaca di dalam indeks pembiaasan 1.5 yang mengarah kepada bagian di dalam air dengan memiliki indeks pembiasan 1.33. Jika sudut cahaya dengan ukuran sebesar 30 derajat, maka berapa sudut pembiasan kepada air ?

Diskusi:

n1 = 1,5
n2 = 1,33
i = 30 derajat
r = …… ?

Jawaban:

1,5 x sin 300 = 1,33 x sin r
Sin r = (1,5/1,33) sin 300
sin r = (1,1278) (1/2)
sin r = 0,56

r = arc sin 0,56 = 340

Jadi kesimpulannya berkas dari cahaya ini memiliki sudut pembiasan dengan ukuran sebesar 34 derajat. Maka disesuaikan pada hukum Snellius maka berkas menjauh dari garis yang normal pada saat berkas yang bermula dari medium kaca menuju ke medium air.

Contoh soal kedua

Di dalam percobaan untuk dapat menentukan kecepatan dari cahaya dalam air, Fani melewatkan sinar cahaya ke dalam air tepat pada sudut 30 °. Maka, Fani mencatat bahwa dari sudut kemiringan yang telah terjadi di air adalah 22 °. Jika pada kecepatan cahaya di udara dihitung 3 × 108 m / s, jadi tentukanlah kecepatan cahaya yang ada di dalam air.

Diskusi:

Pertanyaan: v

Jawaban:

Menggabungkan dari persamaan n21 = sin i / sin r bentuk bent persamaan n21 = c / v, maka kita akan mendapatkan persamaan berikut

sin i                 c
=
sin r                 v

Oleh sebab itu, kecepatan dari cahaya dalam air (v) bisa dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

Selanjutnya, kecepatan cahaya dalam air disimpulkan adalah 2,25 × 10’8 m / s.

Contoh Soal Ketiga

Dari dua target positif yang masing-masing mempunyai fokus 3 cm dan juga 6 cm dari jarak 20 cm. Suatu objek ditempatkan pada 4 cm tepat di depan tujuan yang pertama.

Dari pembiasan cahaya yang telah terjadi pertama kali pada lensa pertama, maka tentukan secara berurutan:

Diskusi:

  • Posisi pada gambar yang telah dibentuk oleh tujuan pertama.

    Posisi dengan bayangan: 12 cm di belakang dari lensa pertama.
  • Posisi pada gambar yang telah dibentuk oleh tujuan yang Gambar yang terbentuk oleh tujuan yang pertama kini menjadi objek untuk tujuan yang kedua.

Posisi dari objek untuk lensa kedua ialah 20 cm dengan minus 12 cm = 8 cm. Posisi dari bayangan karenanya

s’ memberikan tanda positif jadi posisinya adalah 24 cm di belakang lensa yang kedua.

Demikianlah pembahasan dari PPKN.CO.ID mengenai tentang materi penerapan hukum snellius penulis berharap dengan adanya ulasan ini bisa menambah wawasan dan juga pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak telah berkunjung pada artikel ini.

Refrensi Teknologi : KLIKDISINI

Exit mobile version