Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam

Diposting pada

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam : Pada kesempatan kali ini ppkn.co.id akan memberikan ulasan mengenai Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam, yuk simak dibawah ini:


Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam


Menurut klasifikasi ilmiah, terdapat dua konsep ilmiah untuk mengklasifikasikan bahan ilmiah global. Konsep ini meliputi ilmu alam dan ilmu sosial.

Kedua konsep ilmiah ini memiliki perbedaan dan persamaan yang mendasar. Perbedaannya adalah ilmu alam berfokus pada studi tentang alam semesta termasuk makhluk hidup dan benda.

Pada saat yang sama, ilmu sosial fokus pada pola-pola yang mempengaruhi hubungan antarmanusia, termasuk antropologi, ekonomi, dll.

Persamaan mendasar antara ilmu alam dan ilmu sosial adalah bahwa keduanya mempelajari suatu fenomena dan menjadikan fenomena tersebut sebagai konsentrasi penelitian ilmiah.

Persamaan lainnya adalah bahwa fenomena tersebut disajikan melalui teks Eksplanasi (Pandangan Ilmu Bahasa).

Teks Eksplanasi Adalah

Pengertian teks eksplanasi adalah teks atau teks yang digunakan untuk menjelaskan terjadinya fenomena alam atau sosial.

Fenomena yang terjadi di sekitar kita dapat dengan mudah disajikan menggunakan teks diperpanjang.

Teks eksplanasi ini bertujuan untuk menjelaskan dengan jelas peristiwa atau fenomena yang telah terjadi atau pernah terjadi di masa lalu, terlepas dari apakah fenomena tersebut merupakan fenomena alam atau sosial.

Biasanya dalam teks eksplanasi, penulis akan menjelaskan “apa”, “mengapa” dan “bagaimana” fenomena tersebut dapat terjadi. Jelaskan dengan jelas.

Perlu diingat bahwa ketika menjelaskan suatu fenomena harus sesuai dengan fakta yang ada, bukan fakta yang ada. Kejujuran merupakan aset utama yang harus ada saat menjelaskan suatu fenomena.

Selain jujur, teks eksplanasi yang kita tulis juga harus mudah dipahami oleh pembaca dari semua lapisan masyarakat dari kelas atas dan bawah.

Teks Eksplanasi yang mudah dipahami pembaca akan membuat proses penyampaian informasi kepada pembaca menjadi lebih efektif.

Saat membuat teks eksplanasi yang mudah dipahami, yang perlu diperhatikan adalah kamus atau pemilihan kata yang tepat, kalimat yang valid, penggunaan paragraf yang sesuai, dan banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan.

Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam


Struktur teks Eksplanasi

Gambaran umum

Memuat Eksplanasi umum tentang fenomena yang akan dibahas, dapat berupa pendahuluan atau Eksplanasi tentang fenomena tersebut.

Eksplanasi umum dalam artikel ini berupa gambaran umum tentang penyebab, penyebab, dan cara terjadinya peristiwa alam tersebut.

Deretan Penjelasan

Berisi Eksplanasi tentang mengapa fenomena ini terjadi atau membuatnya dan mungkin berisi beberapa paragraf prosesnya. Sederet Eksplanasi menjelaskan dan menguraikan tentang penyebab dan akibat bencana alam.

Interpretasi (opsional)

Teks akhir, opsional; tidak wajib. Teks akhir yang dimaksud adalah teks yang berfungsi sebagai intisari atau kesimpulan dari pernyataan umum dan rangkaian Eksplanasi.

(Opsional) Bisa dalam bentuk balasan atau kesimpulan bisa ditarik berdasarkan pernyataan di teks (Mahsun, 2013)

Skematik Eksplanasi

General Statement

Termasuk gambaran umum tentang suatu subjek, akan menjelaskan proses keberadaannya, proses kemunculannya, proses pembentukannya, dll. Harus ringkas, menarik dan jelas, serta mampu menarik perhatian pembaca. Tertarik membaca detailnya.

Sequence of explanations

Meliputi Eksplanasi rinci tentang proses keberadaan dan proses terjadinya. Metode menjawab Pertanyaan sangat berkaitan dengan jawaban, dan jawabannya muncul dalam bentuk pernyataan atau kalimat deklaratif.

Mempertimbangkan kebutuhan untuk menjelaskan proses pada langkah pertama, kedua, ketiga, dll. Atau pertama, kedua, dan terakhir, sangat mungkin untuk menggunakan tag urutan.

Closing

Termasuk kesimpulan atau pernyataan tentang subjek / proses yang dijelaskan.

Menulis teks eksplanasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran dalam kegiatan mengajar. Kegiatan menulis teks merupakan kegiatan yang didasarkan pada hasil observasi siswa terhadap teks.

Hasil akhir dari sebuah kelas adalah menuliskan hasil observasi siswa pada artikel ini, termasuk isi, struktur dan bahasa buku teks eksplanasi.


Ciri Teks Eksplanasi

Sebelum membahas contoh teks eksplanasi lain dalam konteks nyata, Anda perlu memahami terlebih dahulu ciri-ciri teks tersebut.

Mengapa kita perlu mengenali ciri-ciri teks eksplanasi? Yang terpenting, agar Anda dapat membedakan apakah teks informasional dapat diklasifikasikan sebagai teks Eksplanasi.

Berikut adalah uraian singkat tentang ciri-ciri teks eksplanasi.

Terdiri dari struktur tetap

Teks Eksplanasi sudah memiliki struktur tetap untuk membangunnya. Struktur inilah yang menjadi perbedaan terbesar antara teks Eksplanasi dan teks informasional lainnya.

Singkatnya, struktur teks eksplanasi mencakup pernyataan umum, kronologis atau urutan sebab akibat, kemudian Eksplanasi tentang apa yang terjadi.

Berisi informasi faktual

Jika melihat contoh teks eksplanasi, Anda akan tahu bahwa teks tersebut mengandung informasi faktual atau menggambarkannya berdasarkan fakta yang ada.

Tidak ada elemen fiktif pada caption karena tergolong skrip non fiktif. Informasi yang disampaikan biasanya berkaitan dengan fenomena yang menarik dan menjadi perbincangan publik.

Bersifat Informatif

Karena teks eksplanasi mengandung informasi faktual dan tidak memuat novel fiksi apapun, teks tersebut juga memiliki nilai referensi.

Membaca teks eksplanasi juga dapat menambah pengetahuan baru tentang suatu subjek, mengingat teks tersebut harus ditulis berdasarkan pendapat ilmiah yang dapat dipercaya.

Terdapat Sequence Markers

Apa itu produser urutan? Fitur ini juga merupakan fitur yang hanya ada di teks Eksplanasi.

Pada dasarnya, sequence generator merupakan link referensi yang digunakan untuk menggabungkan urutan waktu dari setiap fenomena dalam teks Eksplanasi.

Contoh teks Eksplanasi dengan generator urutan termasuk kata “pertama”, “berikutnya”, “akhirnya”, dll.


Aturan bahasa teks Eksplanasi

Teks eksplanasi menggunakan kalimat pasif karena dapat menjelaskan apa yang terjadi sebelumnya.

Untuk menggambarkan fenomena yang digambarkan sebagai nyata, model bahasa dalam teks eksplanasi dibuat.

Selain itu, dalam teks Eksplanasi biasanya digunakan istilah ilmiah yang belum tentu dipahami oleh orang awam.

Dalam beberapa contoh teks ilustrasi, Anda akan menemukan bahwa banyak kata menggunakan kata kerja material dan kata kerja relatif.

Meskipun mengandung jenis verba lain, verba material dan verba relasional lebih dominan. Kebanyakan konjungsi yang digunakan dalam teks Eksplanasi adalah konjungsi kausal dan temporal.

Contoh teks Eksplanasi tentang peristiwa alam

Judul: Banjir

Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika terlalu banyak air membanjiri daratan. Dalam arti “air mengalir”, kata ini juga bisa berarti masuknya air pasang. Banjir disebabkan oleh banyaknya air di suatu badan air (seperti sungai atau danau) yang meluap atau meluap dari bendungan, dan air mengalir keluar dari sungai.

Selain banyak tempat yang dimanfaatkan oleh manusia, seperti desa, kota dan permukiman lainnya, ketika arus banjir melebihi kapasitas saluran air terutama di tikungan sungai maka banjir juga akan kejadian di sungai. Banjir biasanya membuat rumah dan toko yang dibangun di atas dataran banjir alami. Kerusakan yang disebabkan oleh banjir dapat dihindari dengan menjauhi sungai dan perairan lain, tetapi orang hidup dan bekerja di tepi air untuk mencari nafkah, dan memanfaatkan biaya rendah dan keuntungan berenang dan berdagang di atas air.

Di negara-negara di seluruh dunia, sungai yang rawan banjir dikendalikan dengan hati-hati. Tindakan pertahanan seperti bendungan, waduk dan bendung dapat mencegah sungai meluap, dan peralatan darurat seperti karung pasir atau pelampung portabel juga dapat digunakan. Di Eropa serta Amerika, mengatasi banjir pesisir dikontrol oleh langkah-langkah perlingdungan pesisir semacam pemecah gelombang, pengembalian pantai, dan pulau penghalang.

Judul: Tsunami

Tsunami, atau secara etimologis, adalah “gelombang besar di pelabuhan”, gelombang besar yang disebabkan oleh gangguan dari dasar laut (seperti gempa bumi). Gelombang yang terbentuk akibat gangguan ini merambat ke segala arah, dan kecepatan gelombang mencapai 600-900 km / jam. Awalnya gelombang ini memiliki amplitudo yang kecil (biasanya 30-60 cm), sehingga tidak akan terasa di laut lepas, namun saat mendekati pantai maka amplitudonya akan meningkat.

Setelah mencapai pantai, tsunami terkadang menghantam daratan, seperti dinding air yang sangat besar (terutama saat tsunami), tetapi bentuk yang lebih umum adalah kenaikan permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan muka air bisa mencapai 15-30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan maksimum 90 km / jam, beberapa kilometer dari pantai, dan menimbulkan kerusakan besar serta korban jiwa.

Penyebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama gempa bumi yang terjadi di zona subduksi dengan magnitudo 7.0 atau lebih besar. Penyebab lainnya antara lain tanah longsor, letusan gunung berapi, dan benda besar seperti meteor yang jatuh ke dalam air.

Secara geografis, hampir semua tsunami terjadi di Palung Sumatera di Cincin Api Pasifik dan Samudera Hindia. Risiko tsunami dapat dideteksi melalui sistem peringatan tsunami, yang dapat mengamati gempa bumi besar dan menganalisis data perubahan air laut selanjutnya. Jika ada risiko tsunami, pihak berwenang bisa mengeluarkan peringatan atau melakukan tindakan seperti evakuasi. Anda juga dapat mengurangi risiko kerusakan melalui desain anti tsunami (misalnya, membangun gedung dengan ruang yang lebih luas dan menggunakan bahan beton bertulang) dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menyelamatkan diri dari tsunami. Evakuasi lebih awal dan persiapkan rencana darurat.

Contoh teks Eksplanasi untuk letusan gunung berapi

Pernyataan umum:

Contoh teks yang menjelaskan peristiwa alam berikutnya adalah Gunung Meletus. Fenomena alam ini terjadi karena magma disimpan di usus bumi dan dilepaskan oleh gas-gas yang kuat.

Selain tsunami, letusan gunung berapi juga merupakan salah satu bencana alam yang sangat dahsyat yang dapat menimbulkan banyak korban jiwa.

Urutan Sebab-Akibat:

Hampir semua gunung api dapat dikatakan berhubungan dengan zona seismik aktif karena berhubungan langsung dengan batas lempeng bumi. Peristiwa alam berupa letusan gunung berapi diawali dengan perubahan tekanan batas lempeng bumi dan perubahan suhu yang cepat.

Ini melelehkan bahan batuan sekitarnya, yang disebut magma atau cairan pijar. Magma ini akan memandu materi di sekitarnya melalui celah-celah ke permukaan bumi.

Bahkan pada kedalaman relatif, suhu yang sangat tinggi tidak hanya dapat melelehkan magma, tetapi juga semua bahan di usus besar.

Saat itu, akan ada gas bercampur magma. Magma yang terbentuk selama letusan gunung berapi terbentuk pada kedalaman 60-160 KM di bawah permukaan.

Kemudian, gas yang bercampur dengan magma berada di bawah tekanan batuan padat yang mengelilingi kawah. Sebab, tekanan tersebut menyebabkan gas dan magma berpindah ke permukaan bumi dan meletus secara bersamaan.

Kemudian lubang utama terbentuk. Karena sebenarnya sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya menyembur keluar melalui lubang ini.

Saat letusan berhenti, biasanya terbentuk kawah yang mirip dengan mangkok di puncak gunung, dan lubang utama terletak di dasar kawah.

Letusan gunung berapi memiliki efek positif dan negatif. Dampak negatif yang paling nyata adalah merugikan manusia dan organisme di sekitarnya.

Karena mengeluarkan gas beracun, awan panas, debu vulkanik dan batuan dari gunung yang meletus. Setelah letusan usai, lava bisa turun hujan, merusak lahan pertanian dan perkebunan.

Bahkan catatan sejarah menunjukkan bahwa letusan gunung berapi telah menimbulkan bencana alam, menewaskan ribuan orang, dan menyebabkan perubahan iklim dunia.

Meski dampak positif yang terlihat adalah tanah di kawasan vulkanik menjadi subur, namun material yang keluar dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian masyarakat, sumber daya air, wisata alam dan energi panas bumi.

Kesimpulan/Penutup (Interpretasi):

Hingga saat ini gunung berapi masih menjadi tempat teror bagi umat manusia. Karena gunung berapi luar biasa, dapat menyebabkan pembentukan pulau dan danau, bahkan dapat menutupi atmosfer bumi, menyebabkan perubahan suhu yang ekstrim.

Untuk itu, perlu memperhatikan program peringatan dini gunung berapi Indonesia yang disediakan oleh BMKG. Dengan cara ini kami dapat menentukan waktu yang tepat untuk melakukan evakuasi ketika terjadi letusan gunung berapi di daerah kami.

Baca Juga:

Demikianlah ulasan dari ppkn.co.id mengenai Contoh Teks Eksplanasi Fenomena Alam, semoga bisa bermanfaat.